Abstract

One effort to increase the productivity of soybeans in Inceptisols Jatinangor is through utilize inoculant of soil microorganisms such as nitrogen-fixing bacteria and phosphate-solubilizing bacteria in the form of specific biofertilizer (SB) for soybean plant without leaving inorganic fertilizer as a source of available nutrients to plants. This research aimed to determine fertilization management of N-P-K and specific biofertilizer in retaining N and P availability and yield of soybean. The Research was conducted from April to July 2016, arranged in Simple Randomized Block Design (RBD) and consisted of 10 treatments. The combination of biofertilizer and N-P-K were as follows; A = control (without fertilizer), B = Standard N-P-K, C = 0 N-P-K + 1 SB , D = 1/4 N-P-K + 1 SB, E = 1/2 N-P-K + 1 SB, F = 3/4 N-P-K + 1 SB, G = 1 N-P-K + 1 SB, H = 3/4 + 1/4 SB, I = 3/4 N-P-K + 1/2 SB dan J = 3/4 N-P-K + 3/4 SB. The results showed a dose of N-P-K and biofertilizer was recommended in the treatment E (250 kg ha-1 SB) and 1/2 N-P-K (37.5-50-50 kg ha-1). The dose was able to increase nitrogen and phosphor content in soil and plant, also on yield of soybean up to 0.4 t ha-1 or 32% of a standard N-P-K.

Highlights

  • Bahan pangan dari famili leguminoseae yang banyak dikonsumsi oleh penduduk Indonesia salah satunya adalah kedelai (Glycine max (L.) Merr.)

  • The results showed a dose of N-P-K and biofertilizer was recommended in the treatment E (250 kg ha-1 specific biofertilizer (SB)) and 1/2 N-P-K (37.5-50-50 kg ha-1)

  • Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Malang

Read more

Summary

BAHAN DAN METODE

Percobaan dilaksanakan pada bulan April hingga Juli 2016 di lahan kering Kebun Percobaan Pengelolaan Tanah dan Air serta di Laboratorium Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman Fakultas Pertanian Unpad, Jatinangor, ketinggian 725 mdpl. Alat dan bahan meliputi seperangkat peralatan lapangan mulai dari sampling hingga panen, tanah Inceptisols Jatinangor, benih kedelai varietas Arjasari serta bahan kimia laboratorium untuk analisis kimia. Setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga total unit percobaan berjumlah 30 dan pada setiap unit percobaan terdiri atas 2 tanaman, yang merupakan sampel pengamatan hingga destruksi dan sampel yang diamati hingga panen. Pelaksanaan percobaan terdiri atas persiapan benih, persiapan media tanam, penanaman, pemeliharaan, pengambilan sampel dan panen. Pengambilan data vegetatif dilakukan setiap minggu, dan pengambilan sampel untuk analisis kandungan hara tanah dilakukan pada vegetatif maksimum dimana tanaman menyerap unsur hara dalam keadaan maksimum. Data yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan software statistik SPSS melalui uji F untuk mengetahui adanya perbedaan respons setelah perlakuan diberikan. Apabila terdapat beda nyata maka pengujian dilanjutkan dengan uji lanjut jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

HASIL DAN PEMBAHASAN
Liat berdebu
Maksimum pada Berbagai
Kandungan Hara N dan P Tanaman Kandungan N Tanaman
Isi hampa butir
Findings
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call