Abstract

This study investigates earnings management of CEO changes in Indonesia. CEO change is classified either as routine or non-routine based on RUPS (General Shareholders Meeting) and RUPSLB (Extraordinary General Shareholders Meeting) information. The samples are listed company undergoing CEO changes in the Indonesian Stock Market observed from 2000 to 2009. To identify the earnings management practice, modified Jones model of discretionary accruals and Rowchordory’ of real earnings management are employed. The study provides evidence of non-routine incoming CEO undertaking earnings management by minimizing the earnings in the year of CEO change. The evidence shows that reporting minimum earnings is consistent with the notion of new CEO’s engagement in an ‘earnings bath’. However, this study does not support the theory of management compensation contracts during routine CEO changes. In addition, the incumbent CEO in the non-routine changes does not practice earnings management in the final year before the change. Therefore, manipulating earnings is not the argument to a non routine change of CEO.

Highlights

  • Di antara beberapa topik penelitian akuntansi dan keuangan, manajemen laba menjadi salah satu topik provokatif yang mendorong dilakukannya penelitian mengenai laba perusahaan. Lo (2008) mendeskripsikan topik manajemen laba sebagai topik yang secara eksplisit melibatkan potensi kesalahan, kerugian, konflik, dan „rasa misteri‟

  • This study investigates earnings management of CEO changes in Indonesia

  • Hasil dari penggunaan kedua model ini adalah hanya model Modified Jones yang mampu mendeteksi terjadinya manajemen laba pada pergantian CEO non rutin

Read more

Summary

Introduction

Di antara beberapa topik penelitian akuntansi dan keuangan, manajemen laba (earnings management) menjadi salah satu topik provokatif yang mendorong dilakukannya penelitian mengenai laba perusahaan. Lo (2008) mendeskripsikan topik manajemen laba sebagai topik yang secara eksplisit melibatkan potensi kesalahan, kerugian, konflik, dan „rasa misteri‟. Berdasarkan teori dan hasil-hasil penelitian tersebut, maka hipotesis pertama yang diajukan adalah: HI: Pada periode sebelum pergantian CEO rutin, terjadi manajemen laba untuk meningkatkan laba. Berdasarkan teori dan hasil penelitian tersebut, hipotesis yang diajukan adalah: H3: Pada periode pergantian CEO non rutin, manajemen laba digunakan untuk mengurangi laba yang dilaporkan.

Results
Conclusion
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call