Abstract

The rivers flow on the island of Borneo have had a significant function for human life since a long time ago. The river has had a role in the dynamics of civilization and environmental evolution in human life until now. With the construction of road infrastructure, the significance of rivers for riverside communities has also changed. This study sees how Ngaju people interpret the river in a living space that changes with development. The research was conducted in two villages which show the characteristics of different locations, society, and development rates. The villages are Talingke village on the bank of the Katingan River and Pangi Village on the bank of the Kahayan River. Data collection were through observation, interviews, and literature study. The study shows that the characteristics of the river area, the community, and the development rates affect the community in interpreting the river. On the one hand, Pangi people start to leave activities in the river, but they still hold the values of the river in their lives. On the other hand, Talingke’s people still focus their activities on the river but no longer have river values in their lives.

Highlights

  • The rivers flow on the island of Borneo have had a significant function for human life

  • The river has had a role in the dynamics of civilization

  • how Ngaju people interpret the river in a living space that changes with development

Read more

Summary

Desa Pangi berada di tepian Sungai informan diperoleh dari keterangan

Dayak Ngaju yang memeluk beragam kan wawancara, penulis menggunakan agama. Meski demikian, kehidupan di desa ini masih sangat kental dengan panduan wawancara dan dilengkapi dengan buku catatan serta alat perekam nuansa Kaharingan karena terdapat (recorder) agar pernyataan informan cukup banyak pemeluk Kaharingan. Selain itu bagi warga yang tidak memiliki kendaraan bermotor mereka tetap menggunakan transportasi air yang ada seperti ces dan taksi air[18] untuk menuju ke tempat lain. 18 Taksi air masih menjadi andalan bagi desadesa di bagian hulu Sungai Katingan sehingga masyarakat Desa Talingke masih bisa naik taksi air untuk menuju kota kecamatan atau tempat lain. Selain itu warga juga mengandalkan sungai sebagai jalur transportasi baik menuju ke kebun-kebun karet yang berada di seberang sungai maupun untuk menuju ke tempat lain dengan menggunakan transportasi publik atau taksi air seperti speedboat atau longboat. Dahulu warga Pangi mengandalkan kapal dagang yang lalu lalang di sungai dan pasar tiban yang digelar di tepi sungai kini kebutuhan tersebut dicukupi dengan keberadaan pasar desa yang hadir di pinggir jalan lintas setiap hari Rabu. Beberapa tahun belakangan ini pertambangan emas tidak lagi menyasar sungai namun lahan-lahan karet dan rotan warga[26]

Desa Pangi
Sumber protein Sumber air Sumber ekonomi
Seiring dengan perubahan mata
Penyebutan arah
Masyarakat Tepian Sungai dalam
Pembangunan jalan yang belum
Kehidupan Masyarakat di Kalimantan disunting oleh Gunadi
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call