Abstract

Penyakit Katup Jantung khususnya Penyakit Mitral Stenosis masih merupakan masalah yang harus ditanggulangi di negara berkembang termasuk Indonesia. Katup Mitral yang mengalami stenosis dan umumnya disebabkan oleh Penyakit Rheuma akan mengalami perburukan klinis dan hemodinamik sebanding dengan makin mngecilnya orificium Katup Mitral. Secara hemodinamik tekanan atrium kiri akan meningkat , demikian selanjutnya tekanan Vena Pulmonalis Kanan (RVP-Right Pulmonary Vein ) meningkat . 1,2. RVP diketahui merupakan faktor yang berperan dalam perjalanan natural penyakit SM dan dapat memengaruhi prognosis pasca tindakan intervensi baik pembedahan maupun intervensi non bedah dan bila terus meningkat maka gagal jantung kanan akan timbul. Penurunan luas katup, menjadi < 2,5 cm2, akan menyebabkan terjadinya peningkatan gradien tekanan. Gejala SM baru muncul ketika MVA telah mencapai 1,5 cm2 atau kurang. 3,4 Upaya yang dilakukan secara rational menurunkan tekanan dengan melebarkan diameter orificium katup Mitral melalui Baloon Mitral Valvuloplasty (BMP) atau komisurotomi katup Mitral per Kutan (KTMP) . Masalah yang dihadapi apakah dapat diprediksi berapa besar katup Mitral yang harus dilebarkan ? Apakah pelebaran katup Mitral sampai ukuran tertentu menjamin perbaikan klinis maupun hemodinak ? Apakah pemeriksaan Non Invasif (Ekokardiografi ) dapat dipakai sebagai pemeriksaan standar tanpa melibatkan hasil katerisasi ?

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call