Abstract

Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronis yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat produksi insulin yang tidak mencukupi atau penggunaan insulin yang tidak efektif. Retinopati Diabetik (RD) merupakan komplikasi utama DM dan penyebab utama kebutaan. Komplikasi ini dipengaruhi oleh kadar HbA1C yang tinggi dan kontrol glikemik yang buruk. Secara klinis, Retinopati Diabetik dibagi menjadi dua tahap: Non-proliferatif Diabetik Retinopati (NPDR) dan Proliferatif Diabetik Retinopati (PDR). Untuk memahami gambaran klinis retinopati diabetik berdasarkan hasil laboratorium, lama menderita DM, dan temuan funduskopi, penelitian ini mengadopsi pendekatan Literature review dengan metode Narrative Review. Data dikumpulkan dari beberapa artikel di jurnal internasional terakreditasi. Pencarian menghasilkan 13 artikel relevan yang digunakan dalam review naratif ini, menunjukkan hubungan antara retinopati diabetik dengan kadar HbA1C yang melebihi 6,5%, durasi DM lebih dari 10 tahun, dan perubahan pada retina yang terlihat melalui funduskopi, diklasifikasikan menjadi dua tahap (NPDR dan PDR). Berdasarkan temuan, dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan laboratorium, lama menderita DM, dan pemeriksaan funduskopi memainkan peran penting dalam diagnosis retinopati diabetik. Gambaran klinis yang paling sering ditemui pada retinopati diabetik melibatkan peningkatan kadar HbA1C, durasi DM lebih dari 10 tahun, dan temuan funduskopi yang paling sering adalah NPDR.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call