Abstract

Gunung Lawu memiliki potensi panasbumi yang menjanjikan untuk dieksploitasi. Keberadaan berbagai jenis manifestasi dikawasan gunungapi tersebut mengindikasikan keberadaan sistem panas bumi di daerah ini yang perlu diteliti secara lebih rinci. Salah satu kajian yang perlu dilakukan adalah mengetahui faktor pengontrol pemunculan manifestasi panasbumi di kawasan gunung Lawu sehingga model sistem panas bumi bisa disusun dengan baik. Kami melakukan analisis peta geologi gunungapi, kerapatan kelurusan, dan geokimia air untuk mengetahui kaitan antara kondisi geologi, terutama struktur geologi, terhadap pemunculan air panas di kawasan Gunung Lawu. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pemunculan manifestasi panasbumi di Gunung Lawu tidak berasosiasi secara langsung dengan jalur sesar-sesar turun utama yang berkembang di daerah penelitian. Analisa kerapatan kelurusan juga tidak menunjukkan korelasi yang signifikan antara nilai kerapatan tinggi dengan jalur sesar-sesar turun yang telah dipetakan sebelumnya. Jalur sesar-sesar tersebut berada pada nilai kerapatan kelurusan sedang. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kerapatan kelurusan yang tinggi lebih banyak dipengaruhi oleh aspek morfologi yang didominasi oleh proses-proses di permukaan. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa kemunculan manisfetasi panasbumi di Gunung Lawu dikontrol terutama oleh keberadaan zona rekahan dan kekar yang diindikasikain oleh nilai kerapatan kelurusan sedang. Analisis geokimia air mendukung interpretasi tersebut dimana tipe air panas bumi yang muncul pada mata air panas Cumpleng dan Ngunut menunjukkan tipe air bikarbonat yang dicirikan oleh hadirnya endapan limonit dan travertin. Tipe fluida panasbumi dan endapan mineral ubahan tersebut biasanya berasosiasi dengan keberadaan rekahan dan kekar dibawah atau dekat permukaan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call