Abstract

This article examines the meaning of immigrant society for members of indigenous communities by taking the case in the village of Neroktog, Pinang Subdistrict, Tangerang City, using descriptive qualitative assessment, this research is carried out by exploring the phenomenon construction the reality of social interactions that occur between indigenous and migrant communities. The results show that the meaning of self, the meaning of information and the meaning of immigrants are described differently by each member of the indigenous community. Differences in perceptions that occur indicate that experience, attitudes, power, information, the meaning of self become a construction space where attendance is interpreted by indigenous people.

Highlights

  • Tangerang, awalnya desa ini hanya dihuni oleh suku betawi

  • This article examines the meaning of immigrant society for members of indigenous communities by taking the case in the village of Neroktog, Pinang Subdistrict, Tangerang City, using descriptive qualitative assessment, this research is carried out by exploring the phenomenon construction the reality of social interactions that occur between indigenous and migrant communities

  • The results show that the meaning of self, the meaning of information and the meaning of immigrants are described differently by each member of the indigenous community

Read more

Summary

MAKNA DIRI MASYARAKAT PRIBUMI

Gambar 1 Model Makna Diri Masyarakat Pribumi Sumber: Hasil analisa dan modifikasi peneliti. Dalam hal ini presfektif informasi dianggap sebagai salah satu referensi untuk memberikan pemaknaan kepada masyarakat pendatang, seperti halnya informasi yang diperoleh Hanafi dari hasil interkasinya dengan salah seorang opinion leader dari kelompok pribumi yang mengatakan bahwa karakter masyarakat pendatang seperti penjajah. Sama hal nya dengan Aini yang memperoleh informasi dari kerabat yang memiliki ikatan perkawinan dengan masyarakat pendatang sehingga membuat dirinya menganggap pendatang sebagai orang yang tidak jujur. Edisi XIX Volume 1, Januari – Juni 2019 Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah pada bagaimana cara individu memaknainya, seperti halnya informasi yang diperoleh Aziz dari hasil interaksi dengan ayahnya dirinya justru menilai bahwa pendatang itu mandiri, kaum laki-laki merupakan pekerja keras, dan kaum wanita adalah sosok yang pintar mengelola keungan. Hal tersebut juga dibenarkan rodiyah dari informasi yang disaksikan melalui media televisi dirinya menganggap pendatang sering kali melakukan berbagai aksi kriminal. Tidak hanya itu mardiniwinta juga memperoleh informasi dari rekan kerjanya bahwa pendatang adalah pengeret yang dinilai sering menuras harta pribumi

PEMAKNAAN INFORMASI OLEH MASYARAKAT PRIBUMI
MAKNA MASYARAKAT PENDATANG BAGI ANGGOTA MASYARAKAT PRIBUMI
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call