Abstract

The purpose of study is to identify the species and frequency of butterfly visited on three types of flowers namely: Ixora paludosa, Hibiscus rosa-chinensis and Clerodendron japonicum. The information is very useful in the conservation effort of pollinator insects, especially butterflies that live around the Bantimurung-Bulusaraung National Park, Maros district, South Sulawesi, Indonesia. Research activities in the field trials were located in Simbang village (5 ° 01'23.2 "S and 119 ° 40'33.6" E), Maros district, South Sulawesi. The research was conducted in August to September 2018. There were two families butterflies visited the flowers i.e : Pieridae and Papilionidae. Six species of butterflies visited I. paludosa flowers, four species visited H. rosa chinensis and seven species visited C. japonicum. The dominant butterfly species visited I. paludosa : Graphium agamemnon and Catopsilia scylla. The species of butterflies in H. rosa-chinensis are Papilio demolion and Troides helena, while those who frequently visited C. japonicum flower: C. pomona and C. scyllaKey words : butterfly, nectar, insect pollinator, Bantimurung, Sulawesi

Highlights

  • Abstrak Tujuan penelitian adalah : mengidentifikasi spesies dan frekuensi kunjungan kupu-kupu pada tiga jenis bunga yakni : asoka (Ixora paludosa), kembang sepatu (Hibiscus rosa-chinensis) dan kembang pagoda (Clerodendron japonicum)

  • identify the species and frequency of butterfly visited on three types of flowers

  • The information is very useful in the conservation effort of pollinator insects

Read more

Summary

Jurnal Penelitian Kehutanan Bonita

Taman Nasional BantimurungBulusaraung adalah hamparan pegunungan karst yang membentang dari Kabupaten Maros sampai Kabupaten Pangkep. Adanya perbedaan habitat di Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung dan sekitarnya menentukan komposisi tumbuhan yang berada di dalamnya karena berfungsi sebagai tempat berlindung, sumber makanan (nektar/pollen) dan menstabilkan kondisi iklim mikro yang sesuai untuk perkembangan serangga. Kupu-kupu merupakan serangga penyerbuk yang perlu dipertimbangkan keberadaannya di kawasan Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung. Nektar tersebut dimanfaatkan oleh serangga penyerbuk yakni lebah madu dan kupu-kupu. Vandekerkhove dan de Clerqc (2010) melaporkan bahwa selain nektar, pollen atau tepung sari juga dapat meningkatkan lama hidup dan keperidian serangga predator yakni Macrolophus pygmaeus yang memakan kutu tanaman. Pengelolaan habitat yang berada di sekitar Taman Nasional BantimurungBulusaraung sangat penting dilakukan untuk menunjang konservasi kupu-kupu yang bermukim di dalamnya. Informasi ini sangat berguna dalam konservasi serangga penyerbuk khususnya kupu-kupu yang bermukim di sekitar Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan

METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Graphium agamemnon
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Guide to The Butterflies of Bogor
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call