Abstract

Education is part of the life of the community and nation to realize the ideals of the nation. So that national education activities need to be managed and organized into a means to realize national goals. This study aims to determine the concept of education according to Syed Muhammad Naquib al-Attas and its relevance to the national education system. In this research, the approach used is a qualitative approach with the type of library research. Sources of data were obtained from books and journals related to research material. The results showed that Syed Muhammad Naquib al-Attas was a very intelligent and religious scientist. Syed Muhammad Naquib al-Attas divides knowledge into 2 types, namely the science of fardu 'ain and the science of fardu kifayah. This is also similar to the sharing of knowledge in education in Indonesia, namely religious science, social science and science.

Highlights

  • Abstrak : Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan bermasyarakat serta berbangsa untuk mewujudkan cita-cita bangsa

  • That Indonesian education activities need to be managed and organized into a means to realize the ideals of Indonesian education

  • This study aims to determine how the concept of education according to Syed Muhammad Naquib al-Attas and its relevance to the national education system

Read more

Summary

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Kualitatif adalah penelitian yang mengungkapkan, menganalisis, lalu menginterpretasi dari objek yang ada pada keadaan tertentu. Setelah malaysia merdeka pada tahun 1957 Syed Muhammad al-Naquib al-Attas mengundurkan diri dari dinas militer dan mengembangkan potensinya dalam bidang ilmu pengetahuan. Hal yang paling membanggakan adalah konferensi tersebut terinspirasi dari gagasan yang dikemukakan oleh Syed Muhammad Naquib alAttas yang mengemukakan bahwa persoalan yang paling penting dan mendesak pada umat Islam yakni masalah ilmu pengetahuan. Al-Attas menyimpulkan bahwa makna tarbiyah yang dimaksudkan sebagai pemeliharaan, pemberian makan, dan hal-hal yang hanya terbatas pada pertumbuhan fisik, sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan fungsi akal („aql) yang merupakan bagian yang sangat penting bagi manusia tidak termasuk di dalamnya.[17] Inilah salah satu sebab yang mendasari al-Attas yang menyatakan bahwa kata tarbiyah tidak tepat digunakan untuk menunjukkan pendidikan dalam arti Islam, karena pendidikan dalam Islam hanya diperuntukkan bagi manusia semata.[18]. Ia menawarkan solusi berupa arah rekonstrusi pendidikan Islam, salah satunya dengan merumuskan kembali makna pendidikan dan menyatakan kesetujuannya terhadap konsep ta‟dib yang diajukan oleh al-Attas.[22]

Konsep Tujuan Pendidikan Islam
Sistem Pendidikan Islam
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.