Abstract

This research is motivated by the phenomenon of the pros and cons of greeting Om Swastiastu among officials. The purpose of this study is to find and explain more deeply about the motives, experiences and meaning of Om Swastiastu's greetings for communication between religions. The research method used in this research is the phenomenology method. While the data collection techniques used are non-participant observation, in-depth interviews, literature study and documentation. The subjects of this study were government officials or apparatuses who said Om Swastiastu greeting, amounting to 7 people and taking informants using purposive sampling. The results showed that the future motives (in order motive) greetings from Om Swastiastu were self existence and tolerance and motives from the past (because motive) greetings from Om Swastiastu were due to internal encouragement, the spirit of nationality, a sense of nationalism and the principle of neutrality. While the experience of saying Om swastiastu greetings is divided into pleasant experiences (positive), that is feeling valued, getting new political relations, good treatment, sympathy and growing solidarity between people while the unpleasant experience (negative) is mandating unfavorable treatment, derision in the form of harsh words, criticism and stay away from and considered to have no stance. While the meaning of Om swastiastu's greetings is to pray for salvation in the Hindu version, a word of thanksgiving and a greeting.

Highlights

  • ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pro-kontra pengucapan salam Om Swastiastu di kalangan para pejabat

  • The purpose of this study is to find and explain more deeply about the motives, experiences and meaning of Om Swastiastu's greetings for communication between religions

  • The results showed that the future motives (in order motive) greetings from Om Swastiastu were self existence and tolerance and motives from the past (because motive) greetings from Om Swastiastu were due to internal encouragement, the spirit of nationality, a sense of nationalism and the principle of neutrality

Read more

Summary

Toleransi

Motif tujuan mengucapkan salam Om Swastiastu sebagai bentuk toleransi disampaikan oleh Ayi Nurlubis (informan 2), menurut Ayi ucapan salam Om Swastiastu ini adalah salam kebangsaan yang diperkenalkan oleh Presiden dan kalangan Mentri dan mulai dicontoh oleh Dewan-dewan legislatif di berbagai daerah termasuk di Kabupaten Garut dan tujuannya adalah sebagai bentuk saling menghargai antar umat beragama. Berikut pemaparan mengenai motif tujuan yang disampaikan oleh Ayi Nurlubis: Jelas bahwa tujuan saya mengucapan salam Om Swastiastu yang digunakan oleh dewan-dewan legislatif di berbagai daerah adalah wujud dari toleransi,toleransi disini sebagai suatu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka mewujudkan sikap saling menghargai antar umat beragama. Berikut pemaparan dari Suherman : Tujuan saya mengucapkan salam Om Swastiastu yaitu untuk menunjukan sikap toleransi antar umat berbeda agama, terutama dengan keberagaman yang dimiliki oleh Kota Cirebon mengharuskan dewan pemerintahan untuk bisa menjaga rasa saling menghargai antar sesama. Dikutif dari paparan beberapa informan dapat diketahui bahwa motif ini dipengaruhi latar belakang dalam mengucapkan salam Om Swastiastu, adapun yang menjadi latar belakang ucapan salam dalam berbagai versi agama termasuk Om Swastiastu, yaitu:

Faktor Dorongan Internal
Semangat kebangsaan
Sikap Nasionalisme Motif latar belakang sikap nasionalisme mengucapkan salam
Salam Kebhinekaan
Mendapatkan relasi politik
Mendapatkan simpati dan perlakuan baik
Mendapat pandangan negatif
Mendapat cemoohan
Mendapat kritik sampai di jauhi
Mendoakan keselamatan
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call