Abstract

The study that aimed to determine the content of crude protein (CP), crude fiber (CF) and in vitro digestibility of dry matter (DM) and organic matter (OM) of corn straw silage added with leucaena and molasses fermented at different times, had been carried out at Nutrition and Feed Laboratory, Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram. The corn straw and leucana used in this study were taken from the agricultural area in the Gerung sub-district of West Lombok Regency shortly after harvesting and were cut into pieces with a size of 3-5 cm. This study used a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 5 level of treatments, namely: T1: corn straw + leucaena 10% and molasses 5% without fermentation, T2: corn straw + leucaena 10% and molasses 5% fermented 7 days, T3: corn straw + leucaena 10% and molasses 5% fermented 14 days, T4: corn straw + leucaena 10% and molasses 5% fermented 21 days, T5: corn straw + leucaena 10% and molasses 10% fermented 28 days. The variables observed in this study were CP, CF, and in vitro digestibility of DM and OM. Data obtained in this study were analyzed using analysis of variance based on a Completely Randomized Design using the SAS statistical program package and the differences were further tested using the Duncan Test. The results showed that fermentation time could significantly decrease (P <0.05) CF content and increase (P <0.05) CP silage content, but there was no significant increase (P> 0.05) of DM and OM digestibility in vitro of silage fermented for 7, 14, 21 and 28 days.

Highlights

  • Ketersediaan pakan merupakan kendala utama yang sering dihadapi oleh peternak sapi dan kerbau pada umumnya, hal ini sangat dirasakan oleh peternak terutama pada musim kemarau, ketersediaan hijauan segar yang berkualitas sangat berkurang berbanding terbalik dengan ketersediaannya pada musim hujan

  • The results showed that fermentation time could significantly decrease (P

  • Tabel Komposisi Bahan Makanan Ternak Untuk Indonesia

Read more

Summary

MATERI DAN METODE

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Mataram. Jerami jagung yang digunakan dalam penelitian ini diambil segera setelah panen, berasal dari areal persawahan di sekitar Kecamatan Gerung kabupaten Lombok Barat. Satu kg jerami jagung dalam kantong berlubang (1 mm) dicelupkan ke dalam air yang telah diketahui banyaknya sampai basah secara merata. Selisih air awal dengan air yang tertinggal di dalam ember merupakan jumlah air yang mampu diikat oleh jerami jagung. Jumlah air inilah yang akan digunakan pada masing masing perlakuan. Fermentasi jerami jagung Jerami jagung yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh di areal persawahan disekitar Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat merupakan jerami jagung yang baru dipanen dan dipotong-potong dengan ukuran 3 – 5 cm. Silase jerami jagung dikeluarkan dari masing-masing stoples untuk dikeringkan pada suhu 60oC selama 8 – 12 jam, kemudian jerami digiling dan disaring dengan diameter saring 1 mm. Analisis data Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan analisis sidik ragam atas dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan paket program statistik SAS (2001) dan diuji lanjut dengan Uji Jarak Berganda Duncan's (Steel dan Torrie, 1989)

HASIL DAN PEMBAHASAN Protein kasar
Serat Kasar
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Findings
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call