Abstract

<p class="Abstract">Wilayah Peri-Urban yang hadir sebagai zona transisi antara kota dan desa telah memberikan ragam wilayah baru yang memiliki karakteristik yang unik. Keunikan perkembangan yang membuat WPU memiliki sifat kekotaan dengan kepadatan yang tinggi dan aktivitas yang beraneka ragam dan ramai, dan juga keunikan sifat pedesaan yang tetap hadir dengan bercirikan sektor pertanian. Sifat kekotaan dan pedesaan yang dimiliki WPU timbul sebagai dampak perkembangan kota di sekitarnya. Kecamatan Kartasura merupakan salah satu anggota Wilayah Peri-Urban yang muncul sebagai bentuk nyata dampak perkembangan Kota Surakarta dalam aspek fisik, sosial, dan ekonomi. Kemampuan Kota Surakarta yang mampu mempengaruhi perkembangan Kecamatan Kartasura ternyata dapat memunculkan sifat kekotaan di sebagian wilayah desa. Di samping itu, perkembangan Kecamatan Kartasura juga disinyalir berkat historis yang tinggi sebagai salah satu pusat kerajaan Islam di Jawa Tengah dan menjadi cikal bakal Surakarta. Namun dengan perkembangan yang tidak merata, menimbulkan adanya fenomena keeksistensian sifat pedesaan sebagai karakteristik unik WPU. Untuk secara nyatanya, diketahui bahwa, meskipun terjadi alih fungsi lahan pertanian tiap tahunnya sebagai bentuk perkembangan kekotaan, sektor pertanian Kecamatan Kartasura masih tetap bertahan dengan dibuktikan melalui peningkatan PDRB di sektor ini. Keunikan sifat kekotaan yang berpadu dengan sifat pedesaan di WPU Kecamatan Kartasura ini menimbulkan suatu pertanyaan, “bagaimana klasifikasi zona perwilayah yang terbentuk di Wilayah Peri-Urban tersebut, tentu saja jika dilihat dari aspek fisik, sosial, dan ekonomi?” Melalui pertanyaan tersebut, penelitian ini dibuat untuk melakukan identifikasi tingkat urbanisasi suatu desa dalam aspek fisik, sosial dan ekonomi yang ditujukkan dalam zona perwilayah WPU, meliputi zona peri-urban primer, zona peri-urban sekunder, dan zona rural peri-urban. Klasifikasi zona perwilayahan dengan analisis spasial yang memanfaatkan SIG ini mendapatkan hasil berupa tiga zona yang terdiri dari: peri-urban primer meliputi 2 desa/kelurahan dengan luas wilayah sebesar 265 Ha, peri-urban sekunder meliputi 8 desa dengan luas wilayah 1.368 Ha, dan rural peri-urban yang meliputi 2 desa dengan luas wilayah sebesar 290 Ha. Dari hasil klasifikasi ini sendiri ditemukan karakteristik WPU yang menjadi ciri khas Kecamatan Kartasura yang membedakan dengan wilayah peri-urban lainnya.</p><strong></strong>

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call