Abstract

(Performance and improving beef cattle production system of farmer group based in the rural areas)ABSTRACT. The objectives of this study was to determine the performance of beef cattle farm under improved production systems of farmer group in the rural areas. Data were collected from 20 beef cattle farmer groups located in Cilacap, Banyumas, Banjarnegara and Kebumen regencies. Intervension factors such as improved production system including aspects of institutional, banking access, diversification of business, trading, and development programs. Regular reporting, interviews, field observations, and forum group discussion were implemented. Descriptive analysis was applied in this study. Variables focused on livestock production systems improvement, type and performance of development program, social resource potential and group dynamics, productivity levels, and also proposed program and recommendations of action programs. This study revealed that 10% of beef cattle farmer group implementing fattening cattle, and mostly (90%) applying combination of cow-calf operation and fattening. All of the beef cattle farmer group (100%) had a high score of social resources potential, while the group dynamics tend to stable (60%) and increased (40%). Mean of reproduction performance were 2.4 (S/C), 13.7 month (calving interval), and 76.5% (pregnancy rate). In general, BCS ranging from 4 to 7 with the highest score of 6 (45%) and followed by 7 (40%). Follow-up activities for recommendation of the action program could be the Beef Cattle Cluster Development of Farmer Group Based in the Rural Areas.

Highlights

  • The objectives of this study was to determine the performance of beef cattle farm under improved production systems of farmer group in the rural areas

  • Variabel potensi sumberdaya sosial yang dinilai adalah: (1) Kerjasama penyediaan pakan dengan kategori tidak ada dan ada; (2) Kerjasama dalam penyediaan modal dengan kategori tidak ada dan ada; (3) Kerjasama dalam penanggulangan penyakit dengan kategori tidak ada dan ada; (4) Kerjasama dalam pemasaran hasil dengan kategori tidak ada dan ada; (5) Pertemuan antar anggota kelompok dengan kategori kurang dari 1 kali per bulan dan minimal 1 kali per bulan; (6) Kerjasama dengan lembaga lain dengan kategori tidak ada, ada dengan 1 atau 2 lembaga dan ada dengan lebih dari 2 lembaga; dan (7) Penguasaan teknologi diversivikasi

  • Pemantapan Program dan Strategi Kebijakan Peningkatan Produksi Daging Sapi

Read more

Summary

Village Breeding Centre dan Village Fattening

Dalam rangka mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan hewani secara berkelanjutan dengan sasaran meningkatkan kesejahteraan peternak dan daya saing produk peternakan, Indonesia harus mampu mengembangkan model yang sesuai dengan karakteritik sistim produksi dan kondisi agroekosistem masing-masing wilayah. Untuk itu dibutuhkan identifikasi dan strategi pengembangan kawasan wilayah peternakan agar kawasan peternakan yang telah berkembang di daerah dapat dioptimalkan pemanfaatannya, sehingga mampu menumbuhkan investasi baru untuk budidaya sapi potong. Lahan sebagai basis ekologi pendukung pakan dan lingkungan budidaya ternak harus dioptimalkan pemanfaatannya untuk pengembangan kawasan peternakan. Pendekatan intervension factors melalui perbaikan sistim produksi peternakan (improved livestock production system) melalui perbaikan aspek feeding, breeding dan good farming practice perlu diiplementasikan dan dilakukan pengkajian. Tujuan penelitian adalah mengetahui kinerja peternakan sapi potong berbasis kelompok di pedesaan yang diperbaiki sistim produksinya

MATERI DAN METODE
Perbaikan Sistim Produksi Peternakan Sapi Potong
Kinerja Pengembangan Peternakan Sapi Potong
Intensive Trading
Karakteristi dan kategori
Usulan Tindak Lanjut Pengembangan Sapi Potong
UCAPAN TERIMA KASIH
Findings
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call