Abstract

Saat gempa Banda Aceh tahun 2012 memicu sinyal peringatan tsunami, evakuasi seluruh kota yang kacau balau segera menyusul. Korban yang tidak perlu jatuh dan kerusakan dialami karena proses yang sangat tidak teratur ini. Acara ini mengangkat pertanyaan apakah pendidikan bencana dan pelatihan evakuasi telah berhasil menyampaikan informasi penting tentang proses evakuasi bersama dengan instrumen keamanannya, termasuk fasilitas fisik seperti tempat penampungan sementara atau TES. Tulisan ini bertujuan untuk menginvestigasi rasa ketergantungan warga Kabupaten Meuraksa terhadap TES di daerah mereka selama bencana alam, khususnya tsunami. Meuraksa terhadap TES di daerah mereka selama bencana alam, khususnya tsunami. Hasilnya akan dianalisis untuk memahami apakah penduduk distrik telah menanamkan keterampilan dasar bertahan hidup yang diajarkan dalam pelatihan rutin ke dalam kehidupan sehari-hari mereka, demikian juga dalam proses pengambilan keputusan selama evakuasi. Meuraksa dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan titik nol dari bencana tsunami Banda Aceh 2004. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan mixed-method dengan data yang dikumpulkan melalui tatap muka, prosedur wawancara mendalam. Analisis ini menunjukkan bahwa ketergantungan penduduk Kecamatan terhadap TES sangat rendah. TES dimaksudkan untuk menjadi salah satu instrumen evakuasi aman yang signifikan. Keputusan warga untuk memilih TES sebagai tempat penampungan dan tujuan aman selama peristiwa bencana alam sangat dipercaya akan menghasilkan evakuasi kacau yang sama seperti pada 2012.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.