Abstract

Langsa City is mostly in the form of land and coastal areas, especially the Kuala Langsa area which has the potential to be developed into an ecotourism development area because the mangrove ecosystem is still natural and preserved. This study aims to determine the level of land suitability for the development of mangrove forest ecotourism in Kuala Langsa. Primary data in the form of mangrove density, mangrove thickness, types of mangroves, tides, and biota objects were obtained through observation at 6 observation locations using Purposive sampling and Line transect point methods, while secondary data included geographical conditions, and tidal data obtained through literature studies. Vegetation data were analyzed by calculating plant species density and tourism suitability analyzed using tourism suitability index (IKW). Mangrove species found at the study site included, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops tagal, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia caseolaris and Xylocarpus granatum. The results showed that the IKW value of 60% included in the S2 category (as appropriate). The limiting factor is the density of mangroves which only have a value of 8 with the S3 conformity category (as conditional). With the limiting factor is the density of mangroves which only have a value of 4 with the suitability category S3 (not suitable). As for suggestions that can be given to the manager of Kuala Langsa mangrove forest Ecotourism so that the existence of Ecotourism can be sustainable is the need for Pentahelix Synergy in the management of the ecotourism.

Highlights

  • Kota Langsa sebagian besar wilayahnya berupa daratan dan pesisir khususnya kawasan Kuala Langsa yang memiliki potensi daya tarik untuk dikembangkan menjadi daerah pengembangan ekowisata karena kawasan ekosistem mangrove yang masih alami dan terjaga kelestariannya

  • Types of Mangrove Plants Found at Research Sites

  • Pengelolaan Potensi Sumberdaya Ekosistem Mangrove di Kuala Langsa, Aceh

Read more

Summary

Land Suitability for Kuala Langsa Mangrove Ecotourism Development

Langsa City is mostly in the form of land and coastal areas, especially the Kuala Langsa area which has the potential to be developed into an ecotourism development area because the mangrove ecosystem is still natural and preserved. Kota Langsa sebagian besar wilayahnya berupa daratan dan pesisir khususnya kawasan Kuala Langsa yang memiliki potensi daya tarik untuk dikembangkan menjadi daerah pengembangan ekowisata karena kawasan ekosistem mangrove yang masih alami dan terjaga kelestariannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuaian kawasan untuk pengembangan ekowisata hutan mangrove di Kuala Langsa. Jenis mangrove yang ditemukan di lokasi penelitian meliputi, Bruguiera gymnorrhiza, Ceriops tagal, Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Sonneratia caseolaris dan Xylocarpus granatum. Adapun saran yang dapat diberikan kepada pengelola Ekowisata hutan mangrove Kuala Langsa agar keberadaan Ekowisatanya dapat berkelanjutan adalah diperlukan adanya Sinergitas Pentahelix dalam pengelolaan ekowisata tersebut. Agar ekowisata ini dapat berkembang dan menjadi daya tarik wisata di Kota Langsa, diperlukan konsep pengelolaan yang komprehensif dan terpadu dalam pengembangannya sehingga menjamin keberlanjutan ekowisata mangrove Kuala Langsa. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan untuk pengembangan ekowisata hutan mangrove di Kuala Langsa. Identifikasi jenis mangrove dilapangan dilakukan dengan menggunakan buku panduan identifikasi mangrove

Analisis Komposisi Jenis Mangrove
Analisis Struktur Vegetasi Mangrove
Analisis Objek Biota
Komposisi Jenis Mangrove
Xylocarpus granatum
Kerapatan Jenis Mangrove
Sonneratia caseolari
Ketebalan Mangrove
Pasang Surut Terendah
No Biota Mangrove Nama Jenis
Analisis Kesesuaian Ekowisata Mangrove
Kategori kesesuaian
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call