Abstract

Bambara groundnut (Vigna subteranea L.) is one of underutliized crops in Indonesia. Bambara groundnut is potential to be developed and can be utilized as an alternative food source in Indonesia. Bambara groundnut greatly varies and has a very wide area of adaptation. The experiment was conducted at the experimental field station at Ciparanje in Padjadjaran University. Starting on September 2014 until March 2015 with Randomized Block Design (RBD) and repeated two times. The research used 30 accessions originally from various locations in West Java (Bandung, Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Bogor, Majalengka) and East Java (Lamongan, Madura). Genetic variability of Bambara groundnut landrace in some West Java showed broad criteria on the characters fresh pod weight, dry pod weight, weight of 100 seeds, and weight per plot. Genotypes which had many similarities in some characters based on euclidian distance coefficient had close relationship.

Highlights

  • Kacang bambara (Vigna subterranea) merupakan salah satu tanaman yang kurang mendapatkan perhatian sebagai bahan pangan di Indonesia atau underutilized

  • Variabel yang diamati meliputi panjang biji, lebar biji, tebal biji, panjang polong, lebar polong, jumlah biji per tanaman, bobot biji kering per tanaman, bobot polong segar per tanaman, bobot polong kering per tanaman, bobot 100 biji, bobot per plot

  • Jurnal Penelitian dan Informasi Pertanian “Agrin”, Vol 11 No 1, April 2007

Read more

Summary

Penganekaragaman Konsumsi Pangan

Merupakan tanaman lokal yang memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan. Kendala saat ini masyarakat belum banyak mengenal potensi yang dimiliki tanaman bambara tersebut. Genotip lokal mempunyai peranan penting untuk program pemuliaan tanaman salah satunya melalui pemanfaatan variabilitas genetik yang dilanjutkan dengan seleksi dan evaluasi daya hasil (Austi et al, 2014). Kacang bambara memiliki kandungan nutrisi yang banyak, dan dapat dijadikan sebagai sumber protein penting. Kandungan gizi didalamnya terdapat 53,1% karbohidrat, 6,1% lemak, 17,4% protein, 6,1% serat, 3,4%. Kalium dan 0,003% natrium (Onwubiko et al, 2011), sedangkan pada setiap biji kering terdapat 16-21% protein, 50-60% karbohidrat dan 4,5-6,5% lemak (Wicaksana et al, 2013). Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh keragaman karakter yang dapat berkontribusi pada hasil produksi dan jarak hubungan kekerabatan antar genotip

BAHAN DAN METODE
Majalengka Majalengka
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bobot Per Plot
Kekerabatan Genotip Kacang Bambara
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call