Abstract

Morphology is performance of a genotype that is influenced by environmental and genetic interaction. This research was to study the quantitatively morphological characters of ten CpMMV-resistant soybean promising lines, i.e. UM.4-1, UM.7-2, UM.2-4, UM.7-6, UM.6-2, UM.6-3, UM.3-2, UM.6-1, UM.7-3, UM.3-4 and two superior varieties Gumitir and Wilis. The study was conducted at Indonesian Legume and Tuber Crops Research Institute (ILETRI) from March to June 2015. The observation was done by measuring the quantitative morphological characters such as leaf length, leaf width, leaf petiol length, leaf area, leaf ratio (P/L) and plant height. The data were tested using multivariate analysis. The results of the analysis showed that there were differences on morphological characters of CpMMV-resistant soybean promising lines as well as superior varieties Gumitir and Wilis based on the leaf length, leaf width, leaf petiol length, leaf area, leaf ratio (P/L) and plant height. Hotelling's Trace (0.00) was smaller than the significance value (0.05) showing the differences among the groups.Kata Kunci: kedelai, CpMMV, karakter morfologi kuantitatif

Highlights

  • Indonesia merupakan negara agraris yang kaya akan pengelolaan pertanian, namun pada kenyataannya Indonesia merupakan negara yang masuk ke dalam isu krisis pangan dunia

  • The results of the analysis showed that there were differences on morphological characters of Cowpea Mild Mottle Virus (CpMMV)-resistant soybean promising lines as well as superior varieties Gumitir and Wilis based on the leaf length, leaf width, leaf petiol length, leaf area, leaf ratio (P/L) and plant height

  • Nasional Hasil PenelitianZubaidah S, Corebima AD, dan Kuswantoro H. 2010

Read more

Summary

CpMMV merupakan virus yang secara alami juga berada pada inang tanaman

Arachis hypogaea (kacang tanah), Phaseolus lunatus (kacang kratok), P. vulgaris (buncis), Psophocarpus tetragonolobus (kecipir), Glycine max (kedelai), Lycopersicon esculentum (tomat), Vigna mungo (lentil hitam), Solanum melongena (terong), serta jenis kacang-kacangan lainnya (Smith, 2004). CpMMV menginfeksi tanaman kedelai kemudian memanfaatkan kinerja seluler tanaman sehingga dapat menggangu kerja fisiologis tanaman kedelai yang dapat mengurangi kemampuan produktivitasnya (Ariyanti, 2013). Selain mengganggu kemampuan produktivitas kedelai, CpMMV juga dapat mempengaruhi morfologi tanaman kedelai. Berdasarkan penelitian mengenai perbandingan morfologi tanaman kedelai tahan CpMMV, muncul perbedaan pada karakter morfologi seperti panjang daun, panjang petiol daun, nisbah daun dan lebar daun (Arifin, 2012). CpMMV dapat dilihat dengan indikator nekrotik lokal yang diikuti oleh mosaik sistemik, bintik ringan, dan nekrosis pada daun yang diikuti oleh keritingnya bagian bawah daun kedelai (Tavasoli dkk, 2009; Muniyappa, 1983)

Upaya yang dilakukan dalam mengurangi serangan penyakit
Nisbah Daun
Kulit Biji Beberapa Genotipe
Nasional Hasil Penelitian
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call