Abstract
Significant changes have occurred in the past decades from analogue or manual technology to digital technology which caused many industries to adapt or even transition to it. One of a product commodity which is the result of innovation caused by this change is self-service technology (SST). Currently, there aren’t so many industries of SSTs in Indonesia, but the concept is still feasible because it has characteristics that have high selling value and facilitate activities in commercial industry in general. This literature examines the important aspects which take effect and need to be considered in SST visual form decision making. The purpose of this research is to produce SST design through formalistic approach also as a tool for the analysis process in space, human, and business aspects. This research generates a product design which has harmony in the interaction with its surrounding objects’ visual characteristics.Keywords: innovation, self-service technology, formalistic, visual form decision
Highlights
Significant changes have occurred in the past decades from analogue
of a product commodity which is the result of innovation caused by this change is self-service technology
the concept is still feasible because it has characteristics that have high selling value and facilitate activities in commercial industry
Summary
Pada masa ini percepatan pertumbuhan industri terjadi dengan cepat menyebabkan semakin ketatnya persaingan. SST merupakan produk yang memiliki unsur teknologi yang dominan, akan tetapi proses pembuatan sebuah SST tidak lepas dari tanggung jawab profesi desainer produk untuk menghubungkan teknologi tersebut dengan manusia sebagai pemakai. Sebagai bidang yang memberikan solusi dalam bentuk visual, desainer harus mempertimbangkan faktor ini sebagai sesuatu yang bersifat primer karena pada dasarnya pengguna akan berhubungan dengan produk secara visual (De Noblet, 1993). Formalistik merupakan alat untuk menelusuri dan menganalisis kualitas visual sebuah objek menggunakan unsur dan prinsip desain, hal tersebut yang membuat kualitas visual yang bersifat subjektif menjadi baku, dapat didefinisikan, dan dapat diukur. Dengan cara itu diharapkan akan tercipta desain produk self-service kiosk dengan pencapaian bentuk yang menguntungkan, yang pada aspek ini memiliki definisi selaras dengan objek-objek visual yang berada di sekelilingnya dan tidak menjadi gangguan pada tempat tersebut, sehingga kehadiran objek dapat memberikan reaksi emosional yang positif (Masri, 2010)
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
More From: Productum: Jurnal Desain Produk (Pengetahuan dan Perancangan Produk)
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.