Abstract

Masyarakat Dayak Ngaju merupakan sekelompok masyarakat yang masih menjunjung tinggi adat istiadat yang berkaitan dengan Pali. Pali ini dikenal juga dengan pamali dalam istilah Jawa. Tujuan penulisan ini sebagai bentuk pengenalan wujud kebudayaan masyarakat Dayak Ngaju yang memiliki nilai kearifan lokal yang berkaitan dengan sikap dan perilaku manusia itu sendiri sehingga sedikit dikenal oleh masyarakat luas. Melalui tulisan ini tentunya pembaca akan dapat membedakan yang mana Pali/larangan yang bersifat mendesak untuk dipatuhi dan yang mana yang bersifat mitos belaka. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif untuk mendeskripsikan bentuk pelaksanaan Pali yang diyakini masyarakat sekitarnya. Hasil penelitian ada berbagai macam Pali (larangan) yang harus dihindari oleh masyarakat Dayak Ngaju, pada saat ada keluarga yang meninggal dunia, salah satunya larangan-larangan dalam beraktivitas. Pali ini juga kuat kaitannya terhadap mitos budaya sekitarnya, karena hal ini dianggap benar-benar terjadi. Orang-orang yang melanggar pali tersebut dipercaya akan memperoleh kesialan dan yang paling penting dapat menimbulkan mala petaka bagi yang melanggarnya. Pali ini tentunya sangat berpengaruh bagi perilaku dan aktivitas keluarga si mati, seperti pali menaruh perkakas yang digunakan untuk membuat peti si mati di dalam rumah. Selain itu, ada juga pali mengkonsumsi sayuran, Pali yang berhubungan dengan perjalanan, dan Pali yang berhubungan dengan kegiatan takziah.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call