Abstract

Lingkungan merupakan bagian penting dari pembangunan berkelanjutan dan diperhitungkan dalam semua kebijakan, program, kegiatan, dan keputusan pendanaan serta kemakmuran manusia. Kemiskinan merupakan masalah multidimensional dan masih merupakan fokus utama pemerintah. Selanjutnya, pengentasan kemiskinan dan perubahan lingkungan adalah dua agenda penting dalam tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Penelitian menggunakan regresi data panel dari 33 Provinsi di Indonesia kecuali Provinsi Kalimantan Utara (karena keterbatasan data) dan menguji hubungan antara kemiskinan penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan terhadap kualitas lingkungan hidup tahun 2013-2018. Penelitian ini menemukan bahwa penduduk miskin di perkotaan dan ketimpangan pendapatan signifikan menurunkan kualitas lingkungan.Orang miskin yang tinggal di daerah perkotaan lebih berpotensi merusak kualitas lingkungan hidup dibandingkan dengan penduduk miskin di daerah perdesaan. Begitu juga dengan ketimpangan pendapatn yang besar berpengaruh negatif terhadap kualitas lingkungan hidup. Persepsi standar kehidupan yang baik antara penduduk miskin di perkotaan dan perdesaan yang berbeda mungkin menjadi penyebab perbedaan kualitas lingkungan yang diakibatkannya.

Highlights

  • Keputusan pemakaian model fixed effect ataupun random effect ditentukan dengan uji Likelihood, Hausman, dan Lagrange dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Uji likelihood Jika nilai p-value kurang dari nilai alfa (1%, 5%, dan 10%) maka signifikan dan model fixed effect lebih baik dibanding common effect

  • Uji Hauman Jika nilai p-value kurang dari nilai alfa (1%, 5%, dan 10%) maka signifikan dan model fixed effect lebih baik dibanding random effect

  • Uji Lagrange Jika nilai p-value kurang dari nilai alfa (1%, 5%, dan 10%) maka signifikan dan model random effect lebih baik dibanding common effect

Read more

Summary

Penelitian ini mengembangkan penelitian

Kartiasih (2020) dengan membagi kemiskinan pada kelompok perkotaan dan perdesaan. Penelitian sebelumnya menggunakan proksi emisi CO2 untuk mengukur degradasi lingkungan, sedangkan penelitian ini menggunakan indeks kualitas lingkungan sebagai gambaran keadaan lingkungan hidup secara keseluruhan (KLHK, 2018). Oleh karena itu penelitian ini ingin melihat pengaruh kemiskinan di daerah perkotaan dan perdesaan terhadap kualitas lingkungan hidup. Selain itu bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketimpangan pendapatan terhadap kualitas lingkungan. Penelitian ini nantinya dapat memperkaya literatur, memberi informasi yang jelas mengenai hubungan antara kemiskinan dan lingkungan serta dapat digunakan sebagai rekomendasi kebijakan arah strategis untuk mencapai target SDGs di Indonesia. Selanjutnya dapat sebagai bahan pertimbangan pemerintah guna memperbaiki kualitas lingkungan di masa mendatang

METODE PENELITIAN Data
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif
Provinsi sangat baik baik cukup baik kurang baik waspada
Analisis Inferensia
Mean Median Max Min
Explanatory Dependen
DAFTAR PUSTAKA
Findings
Science and Pollution

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.