Abstract

This research aims to determine the mathematical representation ability of students with sequential and random thinking styles in solving HOTS-based mathematical problems. This type of research is a qualitative descriptive study. The instrument that used in this research is the main instrument (researcher) and supporting instrument (questionnaire, test, and interviews). The data collection was carried out by online due to the Covid-19 pandemic conditions which made it impossible to collect the data directly. The data analysis techniques of research are reduction data, presentation data, and drawing conclusions.. The subjects of this study were four students with CS, AS, CR, and AR thinking style. The results of research showed that students with a concrete sequential thinking style were able to meet the indicators of visual, symbolic, and verbal mathematical representation abilities. Students with an abstract sequential thinking style are able to meet the indicators of visual and verbal mathematical representations. Students with a concrete random thinking style are able to meet the indicators of visual, symbolic, and verbal mathematical representation abilities. Students with abstract random thinking style are only able to meet the indicators of visual mathematical representation ability in solving HOTS-based mathematical problems.

Highlights

  • Berdasarkan hasil studi TIMSS tahun44 dari 49 negara dengan rata-rata skor 397 yakni pada kategori rendah. Oktaria, dkk (2016) menyatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh kurangnya kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan dan ide-ide matematika yang dikarenakan banyaknya siswa yang terkendala dengan kemampuan representasinya

  • Menyatakan bahwa representasi matematika merupakan salah satu kompetensi yang selalu hadir dalam pembelajaran matematika

  • The Profile of Students, Mathematical Problem Solving on the Topic of Two-Variable Linear

Read more

Summary

Berdasarkan hasil studi TIMSS tahun

44 dari 49 negara dengan rata-rata skor 397 yakni pada kategori rendah. Oktaria, dkk (2016) menyatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh kurangnya kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan dan ide-ide matematika yang dikarenakan banyaknya siswa yang terkendala dengan kemampuan representasinya. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemampuan representasi matematis merupakan cara yang digunakan siswa untuk mengungkapkan pemikirannya terhadap masalah matematika. Menyatakan bahwa perbedaan cara berpikir dapat mempengaruhi proses representasi internal siswa, dimana representasi internal berhubungan dengan representasi eksternal siswa dalam memecahkan masalah. Kholiqowati, dkk (2016) menyatakan bahwa proses representasi internal siswa dapat dipengaruhi karakteristik cara berpikir, dimana representasi internal berhubungan dengan representasi eksternal siswa. Berdasarkan uraian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa cara berpikir siswa mempengaruhi keberhasilan siswa dalam memecahkan masalah matematika, sehingga cara berpikir erat kaitannya dengan kemampuan representasi matematis siswa. Tersebut, dapat disimpulkan bahwa gaya berpikir merupakan cara khas seseorang berpikir yang digunakan untuk menerima dan mengolah suatu informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan representasi matematis siswa dengan gaya berpikir SK, SA, AK, dan AA dalam memecahkan masalah matematika berbasis HOTS

METODE PENELITIAN
Tes kemampuan representasi matematis terdiri dari satu soal yakni
HASIL DAN PEMBAHASAN
Rangkuman hasil wawancara dengan subjek SA mengenai soal nomor
Hasil tes tertulis untuk masalah nomor
Siswa Sekolah Menengah
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call