Abstract

The US people had discriminated Afro-Americans in various spheres. In the midst of the discrimination as well as the racism experienced by the blacks, a mysterious merchant called Fard emerged in 1930. As a form of existence and resistance toward the wide-spread discrimination and racism as well as to raise the voice of the citizens who did not get their rights and justice, he founded the Nation of Islam (NOI). One of Fard's disciples, Elijah Muhammad, then led and developed NOI in 1934-1975. The purpose of this research is to explain Elijah Muhammad's struggle in dignifying the Afro-American ethnic and his influence in the NOI movement. Focusing on literary research, the method used in this research is historical analysis, while the activities carried out in the analysis include topic selection, heuristics, criticism, interpretation and historiography. The results obtained from this research are descriptions of Elijah Muhammad's policies in uplifting the identity of the Afro-American ethnic. In this case, Elijah Muhammad at least took two measures in the movement that he led, namely recovering the Black identity to be respectfully recognized and developing economic independence.

Highlights

  • Masyarakat Amerika Serikat mengucilkan etnis Afro-Amerika dalam berbagai bidang

  • well as the racism experienced by the blacks

  • the method used in this research is historical analysis

Read more

Summary

Elijah Muhammad dalam gerakan NOI

Menghilangnya Fard dari Detroit pada 4 Mei 1933, menjadikan Elijah Muhammad menjadi pemimpin tertinggi dan bergelar Chief Minister of Islam menggantikan Fard. Tidak mudah untuk Elijah Muhammad meyakinkan para anggota NOI bahwa dia sebagai seorang pemimpin baru gerakan NOI. Pada September 1934, Elijah Muhammad pergi ke Chicago, meskipun dia tidak sepenuhnya mampu untuk menghidupkan kembali gerakan NOI di sana Pada periode itu (1942-1943), puluhan anggota laki-laki NOI, termasuk Elijah Muhammad dan sebagian besar pemimpin lain dalam kelompok dikirim ke penjara. Mereka juga mengharapkan Fard akan kembali untuk menghapus kaum kulit putih.Sementara itu, Elijah Muhammad yang belum dibebaskan sampai tahun 1946, menyadari bahwa penjara menjadi gudang dari kemarahan kulit hitam terhadap kulit putih. Dengan menghafal kamus dan membaca semua text book, dia menemukan bahwa sejarah umat manusia telah “dicuci otak dengan nilai-nilai bangsa kulit putih”, bahwa hal ini adalah kebohongan besar yang dimaksudkan untuk membungkam superioritas bangsa kulit hitam dan agama Islam yang diajarkan Elijah Muhammad Ini merupakan praktek di NOI bahwa setiap anggota diberi nama Muslim di akhir namanya (biasanya Muhammad)

Kebijakan Elijah Muhammad dalam Gerakan NOI untuk Mengangkat Etnis AfroAmerika
Pemulihan Identitas yang dapat Diakui
Pengembangan Kemandirian Ekonomi
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call