Abstract

Indigenous people have the knowledge from generation to generation to maintain and protect forest resources around them. The role of local wisdom of the Cerekang indigenous people in protecting and preserving the customary forest is very much needed for the survival and function of the forest. This study aims to describe and explain the role of local wisdom of indigenous peoples in protecting and preserving customary forests. Data obtained directly through surveys and direct field observations, data collected through observation and interview methods are processed and classified according to research objectives and then analyzed using qualitative data analysis. The results obtained are that the Cerekang customary forest is a customary forest that has a principle of sustainability, there is no management at all by the cerekang customary community so that in maintaining and preserving the cerekang customary forest it is carried out by customary stakeholders, customary institutions, Cerekang customary communities and the village government

Highlights

  • Hutan adat merupakan hutan yang berada dalam wilayah masyarakat hukum adat

  • This research aims to find out the local wisdom of the Cerekang indigenous people and their role in protecting and preserving customary forests

  • The results obtained are the local wisdom of the Cerekang customary community in the form of division of customary territories for traditional ceremonies carried out by customary leaders, recommendations and prohibitions on entering customary forests carelessly, and several myths that if violated will damage the environmental ecosystem and bring disaster

Read more

Summary

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan selama dua bulan yaitu pada bulan Oktober sampai November 2019 di Desa Manurung, Kecematan Malili, Kabupaten Luwu Timur. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (1) Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dengan observasi dan wawancara semi terstruktur menggunakan kuisioner terbuka yang dibuat sebelumnya. Data sekunder penelitian ini meliputi profil desa, studi pustaka berupa jurnal atau laporan penelitian yang terkait dengan kearifan lokal masyarakat adat dalam melestarikan Hutan Adat. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tergabung dalam kelembagaan adat Cerekang di Hutan Adat Desa Manurung Kecamatan Malili, yang terdiri dari Wija Tau Cerekang (WTC), Pemangku Adat, Tokoh masyarakat, Pemerintah Desa dan masyarakat sekitar hutan adat Cerekang. Sampel dalam penelitian ini adalah responden yang merupakan bagian dari populasi. Adapun penentuan jumlah responden yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode Snowball Sampling. Responden yang menjadi informasi kunci pada penelitian ini adalah Ketua Kelembagaan Adat desa Manurung. Analisis Data yang digunakan yaitu analisis kualitatif dengan menggunakan metode Deskriptif

Sejarah Hutan Adat Cerekang
Pembagian wilayah adat Cerekang
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call