Abstract

Tumbuhan berbunga dapat meningkatkan populasi serangga polinator, yang sekaligus berperan penting dalam meningkatkan hasil tanaman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tumpang sari Crotalaria juncea dengan kedelai terhadap keanekaragaman serangga pengunjung bunga dan polinator alami terhadap hasil kedelai. Penelitian dirancang pada petak tunggal, dengan perlakuan: tanpa C. juncea (kontrol), penanaman C. juncea mengelilingi lahan kedelai, penanaman C. juncea setiap 5 baris kedelai, dan penanaman C. juncea setiap 10 baris kedelai. Pengaruh polinator alami terhadap hasil kedelai diamati melalui penyungkupan tanaman dengan jaring serangga. Hasil penelitian menunjukan, bahwa penanaman C. juncea dapat meningkatkan keanekaragaman serangga pengunjung bunga. Indeks keanekaragaman tertinggi 2,37 tercatat pada petak penanaman C. juncea setiap 10 baris kedelai. Keanekaragaman serangga pengunjung bunga terbanyak, yaitu 18 spesies ditemukan pada perlakuan penanaman C. juncea setiap 5 baris kedelai. Serangga pengunjung bunga yang dominan adalah Coccinella transversalis, Apis mellifera, Xylocopa virginica, Megachile parientina, Megachile relativa, Ropalidia fasciata, dan Vespa sp. Polinator alami (tanpa sungkup) dapat meningkatkan jumlah polong 30,11%, jumlah biji 44,63%, dan berat biji per tanaman 15,44% sehingga berperanan penting pada hasil kedelai.

Highlights

  • Kedelai merupakan kelompok legum yang dibudidayakan untuk menyediakan bahan pangan pokok (Indrayati & Umar 2011) dan merupakan sumber protein nabati (Kanchana et al 2016; Jiao et al 2012)

  • This study was aimed to determine the effect of intercropping between Crotalaria juncea and soybean on the diversity of flower-visiting insects and the role of wild pollinator to yield of soybean

  • The effect of wild pollinator was identified by bagging the soybean by using insect net

Read more

Summary

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilaksanakan di pertanaman kedelai, Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (7o47’8’’LS 110o40’0’’BT) dari bulan Juli 2016 sampai dengan November 2016. Perlakuan tumpang sari orok-orok (C. juncea) dengan kedelai adalah sebagai berikut: (A). Penanaman C. juncea mengelilingi tanaman kedelai; (C) Penanaman C. juncea setiap 5 baris tanaman kedelai; dan (D). Penanaman C. juncea setiap 10 baris tanaman kedelai (Gambar 1). Luas plot masing-masing perlakuan adalah 400 m2, dengan ukuran panjang dan lebar masing-masing 20 m. Keanekaragaman serangga pengunjung bunga Pengamatan dilakukan pada 30 tanaman sampel yang dipilih secara acak, dengan pola pengambilan sampel mengikuti garis diagonal (X) pada setiap plot perlakuan, seperti metode Untung (1993). Pengambilan sampel serangga pengunjung bunga dilakukan dengan metode langsung (visual), yakni menangkap serangga yang mengunjungi bunga. Jaring serangga juga digunakan untuk menangkap serangga pengunjung bunga dengan ukuran dan bentuk, seperti dalam penelitian Tauruslina et al (2015) dan Hendrival et al (2011). Pengamatan dilakukan dengan internval satu minggu, dimulai saat kedelai umur 3–10 minggu setelah tanam (MST)

Penanganan dan identifikasi serangga pengunjung bunga
Total individu Total spesies H’
Disungkup Tidak disungkup
Pengaruh serangga polinator terhadap hasil kedelai
Findings
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call