Abstract
Cianjur Regency is one of the areas in West Java Province which is an alternative tourism development with a specific local culture. At present, there are many foreign tourists from Middle Eastern countries and many also settled in the area of Sukanagalih Village, Pacet District. As more tourists come to the district, economic activities grow much better as business opportunities for local people according to the market demand. However, there were also many migrants from the Middle East who participated in developing the business together with local communities. This study aims to analyze the influence of the characteristics of migrants from Middle Eastern countries on the business behavior of local communities in Sukanagalih Village. The method used in this study is descriptive and verification. Data collection was done using a questionnaire, supplemented by interviews and observations. The collected data is analyzed using linear regression, correlation, hypothesis test, and coefficient of determination.
Highlights
Abstrak Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang menjadi alternatif pengembangan wisata dengan corak kebudayaan lokal yang spesifik
Mereka yang sudah menikah tercatat sebanyak 90 orang (90%), sedangkan sisanya 10 orang (10%) belum menikah
Responden yang menjadi subjek penelitian ini terbagi dalam beberapa kelompok Pendidikan, dan paling banyak SMA/SMK mencapai 55 orang (55%), diikuti S1 berjumlah 20 orang (20%), D3 sebesar 15 orang (10%), sisanya SMP 10 orang (10%) dan terakhir SD 5 orang (5%)
Summary
Abstrak Kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang menjadi alternatif pengembangan wisata dengan corak kebudayaan lokal yang spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karateristik pendatang dari negara-negara Timur Tengah terhadap perilaku usaha masyarakat lokal di Desa Sukanagalih. Pada saat ini wisatawan asing dari negara-negara Timur Tengah banyak yang bermukim dalam waktu relatif lama, dan menetap di wilayah Desa Sukanagalih, kemudian mereka mengembangkan usahanya.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have