Abstract
The objective of the study was to determine the characteristics of breeders and the formulation of development strategies for the gayo buffalo in Linge District, Aceh Tengah Regency. This research method uses survey method, then analyzed using SWOT analysis (strength, weakness, opportunity and threat). Respondents were 54 Gayo buffalo breeders who were determined purposively. The results of this study were the characteristics of breeders in Linge District, namely education, livestock ownership and knowledge of breeders which were still very low. Meanwhile, for those who are still very productive and have high motivation in raising Gayo buffaloes in Linge District, Central Aceh Regency. Based on the results of the grand strategy, an aggressive strategy is obtained, namely utilizing empty land as a source of feed and processed feed as well as increasing livestock population and production through improved management of maintenance, feed and health by implementing the IB system.
Highlights
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kerakteristik peternak serta perumusan strategi pengembangan ternak Kerbau Gayo di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah. metode penelitian ini menggunakan metede survey, kemudian dianalisis menggunakan Analisis SWOT
The purpose of this study was to determine the characteristics of breeders
The results of this study were the characteristics of breeders in Linge District
Summary
Evaluasi faktor-faktor eksternal merupakan langkah untuk merencanakan dan mengarahkan tindakan yang akan diambil perusahaan/ organisasi berdasarkan perkembangan faktor eksternal yang mempengaruhi. Teknik penentuan respons yang dilakukan adalah dengan cara pemberian bobot dan pemberian peringkat serta menyusun matriks Evaluasi peluang dan Ancaman EPAS (Faktor Eksternal). Tabel 4 dapat dijelaskan bahwa peluang utama dalam pengembangan ternak kerbau Gayo sistem tradisional di Kecamatan Linge Kabupaten Aceh Tengah yaitu adanya peluang pasar maupun ekspor. Selain itu sebuah ancaman yang harus segera dihindari dan menemukan sebuah solusinya yaitu alih fungsi lahan yang saat ini masih luas sihingga masih banyak lokasi yang dapat digunakan sebagai lokasi pengembalaan sistem peruweren oleh peternak. Di kabupaten Bener Meriah hal ini sudah pernah dilakukan dengan menetapkan lokasi Peruweren yaitu sebuah lokasi peternakan tempat masyarakat adat untuk melaksanakan aktifitas peternakan/penggembalaan hewan ternak baik intuk ternak kerbau Gayo maupun sapi Bali (Gayo, 2018). Hasil Evaluasi Peluang dan Ancaman EPAS (Faktor Eksternal) pada pengembangan ternak kerbau Gayo di Kecamatan Linge Kabupten Aceh Tengah
Sign-in/Register to view highlights & summary Sign-in/Register to access full text options 
Free) 
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Schedule a call
