Abstract

<p>Duku is one of horticultural crops and tropical fruits that has high commercial value. Government of Jambi Province intends to maintain and develop duku through crop improvements and extensification. For that purpose it needs to understand crop requirement related to land characteristic. The aims of this research were to identify land characteristics that associated to duku productivity, describe the optimum land characteristics to support maximum duku productivity, and to investigate the significance influence of land characteristics on optimum duku productivity. The study used primary and secondary data. Primary data was collected through field surveys, including biophysical properties and crop productivity. Secondary data included climate and duku distribution in Jambi Province. Data analysis were used line boundary method analysis and discriminant analysis. Biophysical properties and productivity were plotted on scatter diagram and the distribution of points form a model of the boundary line. The model of the biophysical properties and production relationship could determine land characteristics that associated with optimum productivity. The optimum productivity was associated with soil texture of sandy clay, sandy clay loam, loam, and clay loam, soil depth > 56 cm, soil pH between 4.5 to 6.4, C organic content > 0.60%, CEC was > 16.0 cmol kg-1, base saturation was > 5%, available P was > 1.50 ppm, exchangeable K content > 0.50 cmol kg-1, and Al saturation was < 43%. The discriminant analysis showed that the soil pH had the highest contribution on duku productivity.<br />Key word: Boundary line, Duku, land characteristic, productivity</p>

Highlights

  • Duku is one of horticultural crops and tropical fruits that has high commercial value

  • understand crop requirement related to land characteristic. The aims of this research were to identify land characteristics

  • that associated to duku productivity

Read more

Summary

BAHAN DAN METODE

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode survey lapang. Penelitian ini dilaksanakan di beberapa lokasi sebaran duku di Propinsi Jambi, yaitu di 8 (delapan) kabupaten; Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Data diambil pada lahan dan tanaman yang mempunyai karakteristik dan tingkatan produksi beragam, dari yang paling rendah sampai paling tinggi. Analisis data menggunakan metoda garis batas (boundary line) untuk melihat hubungan karakteristik lahan dengan produksi. Tahap pertama dari metoda DRIS ini adalah penetapan nilai standard atau norm yang didasarkan pada respons tanaman terhadap karakteristik lahannya. Selanjutnya dilakukan pengelompokan nilai produksi yang kemudian dihubungkan dengan persamaan yang diperoleh dari boundary line sehingga dapat ditetapkan kelas untuk produktivitas tinggi, sedang dan rendah pada tiap-tiap karakteristik lahan. Sedangkan batas nilai produktivitas rendah pada penelitian ini mengacu pada nilai produksi pada ambang batas ekonomis pengusahaan (break even point – BEP) yang dihitung berdasarkan data rata-rata selama 35 tahun, yang mengacu pada hasil penelitian Antony (2010) pada tanaman duku di Kabupaten Muaro Jambi dimana batas terendah diperoleh pada nilai 263 kg pohon-1. Kriteria produktivitas untuk masing-masing kelas ditetapkan melalui proyeksi perpotongan garis batas terluar dengan angka sekat produksinya, yang menghasilkan kisaran nilai karakteristik lahan yang menjadi batas produktivitas

Hubungan Produksi dengan Daerah Perakaran
Hubungan Produksi dengan Retensi Hara
Hubungan Produksi dengan Ketersediaan Hara
Hubungan Produksi dengan Toksisitas
Hubungan Produksi dengan Ketersediaan Air dan Elevasi
Karakteristik Lahan Yang Berpengaruh
Kedalaman efektif
Prediksi Anggota Grup
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call