Abstract

Konseling multikultural menuntut konselor menyadari bahwa emosi yang terkait dengan ras, budaya, gender, dan perbedaan sosial secara terbuka akan dialami. Perasaan adanya gap budaya inilah yang sering menghalangi kemampuan konselor untuk mendengar suara orang-orang yang sangat membutuhkan bantuan. Sebagai konselor, perlu memiliki pemahaman lebih mendalam tentang dirinya sebagai makhluk rasial / budaya dan pemahaman konselor tentang pandangan dunia dari konseli yang beragam secara budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan karakteristik kepribadian konselor yang efektif dalam konseling multikultural. Masalah yang dikaji dalam artikel ini adalah bagaimana karakteristik kepribadian konselor yang efektif dalam konseling multikultural baik yang ada di sekolah maupun diluar sekolah (masyarakat). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literatur. Berdasarkan hasil studi literatur dapat disimpulkan bahwa karakteristik kepribadian konselor yang efektif adalah empati; penerimaan terhadap konseli; keaslian; merangkul perspektif kesehatan; kompetensi budaya. Model konseling RESPECTFUL sangat menunjang konselor dalam praktik konseling multikultural sehingga dalam memahami konseli bebas dari prasangka atau bias budaya yang berbeda antara konselor dengan konseli.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.