Abstract

<p>ABSTRACT</p><p>Development of tropical wheat that suitable to low altitude is important in Indonesia. Aims of the research was to determine agronomic traits and select of wheat genotypes adaptive to tropical lowland. Three years study was conducted by planting ten wheat genotypes in Tlogoweru village, Guntur Subdistrict, Demak, Central Java at the altitude + 20 meters above sea level, from 2013 to 2015. From ten wheat genotypes planted in 2013, five wheat genotypes were considered adaptive, i.e., ALTAR, BASRIBEY, LAJ3302, OASIS and SELAYAR. In 2014 four genotypes were selected, they are ALTAR, BASRIBEY, LAJ3302 and OASIS. Finnaly, in 2015 genotype ALTAR was prominent candidate for the lowland tropical wheat varieties in study site. Among genotypes ALTAR had highest plant height, seed weight per panicle, number of seeds per panicle, number of productive tillers and yield estimates.</p>

Highlights

  • Kebutuhan bahan pangan dari biji gandum di dunia terus meningkat setiap tahunnya, termasuk kebutuhan gandum di Indonesia

  • Stability of wheat genotypes adapted in tropical medium and lowland

  • Growth and yield of wheat (Triticum aestivum) adapted to lowland Lombok Island as an alternative food crop for dryland

Read more

Summary

METODE PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap dengan waktu yang berbeda di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Demak dengan ketinggian tempat + 20 meter dpl. Materi genetik yang digunakan pada penelitian tahap pertama terdiri dari sepuluh genotipe, tahap kedua lima genotipe dan tahap ketiga empat genotipe. Penyiraman secara intensif dilakukan pada tahap awal penanaman hingga benih berkecambah, tanah dijaga agar tetap lembab. Dalam penelitian ini penurunan jumlah genotipe yang ditanam merupakan hasil seleksi secara alami terhadap genotipe yang tidak mampu bertahan hidup hingga akhir periode penanaman atau berproduksi sangat rendah. Dilakukan pengamatan selintas mengenai iklim dan tanah pada lokasi penelitian. Parameter utama yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah anakan, berat biji per malai, jumlah biji per malai dan berat 1000 benih serta estimasi produksi yang dilanjutkan dengan perhitungan Stress Susceptibility Index (SSI) atau Indeks Sensitivitas Cekaman (ISC) (Widyawati et al, 2015). Nilai Yp diperoleh dari produksi rata-rata deskripsi varietas gandum Dewata

HASIL DAN PEMBAHASAN
Iklim dan Tanah
Karakter Tinggi Tanaman
Karakter Jumlah Anakan Produktif
Karakter Berat Biji per Malai
Karakter Jumlah Biji per Malai
Estimasi Produksi beberapa Genotipe Gandum
UCAPAN TERIMAKASIH
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call