Abstract

Perbedaan sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi kapitalis tidak hanya pada hal-hal yang bersifat aphkatif namun jugafalsafahnya Di atas falsafah yang berbeda ini dibangun tujuan, norma dan prinsip-prinsip yang berbeda Hal ini karena keyakinan seseorang me mp e ng aruhi c ar a pandang dalam me mb e ntuk kepribadian, perilaku, gaya hidup, dan selera manusia Dalam konteks yang lebih luas, keyakinanjuga menTengaruhi sikap terhadap orang lain, somber daya, dan lingkungan. Dalam sistem kapitalis, Tuhan dipensiunkan (retired God). Hal ini direfleksikan dalam konsep laissez faire dan invisible hand. Dari falsafah ini kita bisa melihat tujuan ekonomi kapitalis hanya sekadar pertumbuhan ekonomi demi tercapainya kepuasan individu. Falsafah ekonomi Islam secara umum dapat dilihat dari sum! al-Muthaffifin ayat I sampai 6. Allah beifirman• I) Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang. 2) (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi. 3) Dan apabila mereka me nakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. 4) Tidaklah orang-orang itu menyangka, balmy' Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan. 5) Pada suatu hari yang besar. 6) (Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam. Namun dalam perkembangannya telah terjadi perc anTuran dari dua sistem yang berbeda ini. Ekonomi Syariah yang jelas-jelas berbeda dengn ekonomi kapitalis justru dicampur adukan guna memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya (profit oriented). Kata Kunci : Kapitalisme, Ekonomi Syariah

Highlights

  • Abstrak Perbedaan sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi kapitalis tidak hanya pada hal-hal yang bersifat aplikatif namun juga falsafahnya

  • In its development has occurred mixing of two different systems

  • Islamic Economics is clearly differently from capitalist economy mixed the mortar in order to gain the maximum profit

Read more

Summary

Introduction

Abstrak Perbedaan sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi kapitalis tidak hanya pada hal-hal yang bersifat aplikatif namun juga falsafahnya. Sistem ekonomi Islam adalah perekonomian dengan tiga sektor, yaitu sektor pasar, masyarakat, dan negara. Ketika dasar argument yang digunakan adalah bahwa definisi kebahagiaan sekedar cita rasa, hedonisme material, kepentingan individu, dan kesenangan jasmaniyah,maka sangat rasional jika Ilmu Ekonomi Islam tidak perlu lagi dikembangkan.

Results
Conclusion
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call