Abstract

This study only determine the meaning, type and process of forming plant based kanyouku using posts on Twitter from Japanese users in 2020 as a data source. This research used kanyouku formation theory from Miharu and the semantic theory from Chaer which is supported by kanyouku meaning by Inoue. The data accumulation method used in this research is the observation method, by observing the use of language on Social Media Twitter. Then, the methods used in data analysis are the split method and the equivalent method.. The results obtained in this study are first, based on the lexical meaning of plant based kanyouku on Twitter social media consists of the lexical meanings of ki, hana, kusa, take, sakura, momiji. The most used lexical meaning is Hana. Second, based on the idiomatic meaning, it is divided into five types of idiomatic meaning, namely, 1) the meaning of kanyouku which state the senses of feeling or emotion, 2) the meaning of kanyouku which state the state of the body, nature/character, behavior/attitudes, 3) the meaning of kanyouku which state behavior, motion, and actions, 4) the meaning of kanyouku which state conditions, levels and values or prices, 5) the meaning of kanyouku which state society, culture, and life. Third, there are three ways to form plant based kanyouku on Twitter social media, namely verb idioms, noun idioms, and adjective idioms. Fourth, there is kanyouku with two different idiomatic meaning, namely kime ga komakai idiom. Fifth, there are different kanyouku while having the same idiomatical meaning, namely hatake suiren and ki ni yorite sakana o motomu kanyouku.

Highlights

  • Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, terdapat dua masalah yang dapat dirumuskan, yaitu sebagai berikut: a) Bagaimanakah makna leksikal yang terbentuk dari kanyouku yang menggunakan unsur tumbuhan dalam media sosial twitter?

  • This research used kanyouku formation theory from Miharu and the semantic theory from Chaer which is supported by kanyouku meaning by Inoue

  • The data accumulation method used in this research is the observation method, by observing the use of language on Social Media Twitter

Read more

Summary

Teori Teori yang digunakan yaitu pertama, teori semantik oleh

Chaer (2013) dan teori makna kanyouku oleh Inoue (1992) digunakan untuk menganilisis makna leksikal dan idiomatikal dari kanyouku yang mengandung unsur tumbuhan. Teori pembentukan idiom dari Miharu (2003) yang digunakan untuk menganalisis pembentukan kanyouku yang mengandung unsur tumbuhan. Analisis kedua dilakukan untuk mengetahui makna yang terdapat dalam idiom tersebut dengan menggunakan teori semantik dari Chaer (2014) yang didukung oleh teori klasifikasi (arti dan makna) idiom dari Inoue (1992). Hasil analisis dari penelitian Halil menunjukkan bahwa terdapat 20 data idiom dalam Komik Chibi Maruko Chan Kanyouku Kyoushitsu karya Kawashima Yutaka dan terdiri dari empat data termasuk keiyoushi kanyouku dan enam belas data termasuk doushi kanyouku. 4. Hasil dan Pembahasan Penjabaran makna leksikal, makna idiomatikal, dan pembentukan kanyouku yang terbentuk dari unsur tumbuhan, selanjutnya diuraikan menjadi seperti berikut: 4.1 Makna Kanyouku yang Menyatakan Indera Perasaan atau Emosi. Berikut penjabaran dari pembentukan kanyouku takane no hana dilihat dari strukur pembentukannya

Makna Kanyouku yang Menyatakan Watak/Sifat, Keadaan Tubuh, Sikap/Perilaku
Makna Kanyouku yang Menyatakan Tindakan, Kelakuan, Dan Gerak
Makna Kanyouku yang Menyatakan Tingkatan, Kondisi, dan Harga atau
Makna Kanyouku yang Menyatakan Kebudayaan, Masyarakat, dan Kehidupan
Daftar Pustaka
Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.