Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya perbedaan bahasa ibu atau bahasa pertama pada siswa SMP BSS. Hal tersebut, menyebabkan keterampilan berbahasa secara tulis setiap siswa kelas VII dan VIII SMP BSS berbeda-beda. Kemampuan keterampilan berbahasa secara tulis siswa SMP BSS terlihat kurang mampu produksi tulisan dengan minimal tepat penggunaan tanda baca dan kurang mampu memproduksi kalimat transformasi dengan tepat sehingga bahasa tulis siswa SMP BSS kelas VII dan VIII masih tercampur dengan bahasa lisan yang ditemukan dalam karangan siswa. Dengan begitu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan pola kalimat transformasi yang telah dan belum dikuasai anak pada kelas VII & VIII SMP BSS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII dan VIII SMP BSS. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah crosssectional. Hasil karangan siswa-siswi kemudian dianalisis dengan mengklasifikasikan kalimat transformasi secara umum. Kemudian, dikategorikan menjadi kalimat transformasi sematan. Hasil menunjukan bahwa terdapat empat jenis kalimat transformasi sematan, yakni klausa relatif, pelengkap frasa nomina, pelengkap frasa adjektiva, dan pelengkap frasa verba. Karakteristik kalimat transformasi semataan yang sering dijumpai dalam karangan siswa kelas VII dan VII SMP BSS meliputi S+yang, P (FV Intrans/Trans wajib pelengkap + untuk), S+sangat, dan P (FV) + b. berdasarkan penelitian ini, peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi refrensi bagi peneliti dengan topik sejenis dan hasil penelitian ini dapat dikembangkan menjadi bahan ajar dan dikembangkan dalam media pembelejaran bagi guru bahasa Indonesia.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call