Abstract

Kota Pontianak merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat yang menjadi pusat pembangunan dan pertumbuhan penduduk, peningkatan jumlah penduduk diiringi dengan pertumbuhan ekonomi yang berarti peningkatan timbulan sampah. Sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah organik dengan persentase 81,4%. Sampah organik hanya dibuang dan ditimbun tanpa ada pengolahan. Menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan sekitar, berkembangnya vektor penyakit sehingga sanitasi dan estetika lingkungan menurun. Keberadaan larva Black Soldier Fly membantu mengurangi penumpukan sampah organik perkotaan di TPST Edelweiss Kota Pontianak. Penelitian ini diawali dengan mengambil limbah organik TPST Edelweiss yang difermentasi dengan EM4 kemudian diberikan pada larva BSF dengan variasi umpan 150, 300, 450, 600 gr/hari. Proses biokonversi memakan waktu 19 hari dengan jumlah larva BSF yang sama yaitu 0,5 gram. Hasil kajian biokonversi memberikan hasil kompos terbaik pada perlakuan pakan 300 g/hari dengan parameter yang memenuhi baku mutu yang terdiri dari suhu, pH, C, N, P, K dan nilai indeks reduksi limbah tertinggi sebesar 4,70%. Potensi penurunan limbah organik hasil fermentasi larva BSF sebesar 89,07%. Hasil uji statistik One Way ANOVA didapatkan bahwa variasi umpan memberikan pengaruh yang berbeda (P<0,05) terhadap suhu, kelembaban, P dan K, namun tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pH, C, N dan rasio C/N. Hasil uji regresi linier sederhana menunjukkan bahwa variasi jumlah pakan berpengaruh negatif terhadap indeks pengurangan sampah. Semakin tinggi variasi pakan, semakin rendah nilai indeks pengurangan sampah.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call