Abstract

Banyak Puskesmas yang gagal menyelenggarakan Program Pelayanan Kesehatan Remaja (PKPR) sesuai dengan pedoman nasional meskipun telah dilakukan upaya yang ekstensif. Banyak puskesmas yang mengalami penurunan pelayanan kesehatan akibat pandemi Covid-19, yang juga menghambat efektivitas program kesehatan saat ini seperti PKPR. Dengan diberlakukannya PSBB oleh pemerintah, terdapat kebutuhan nyata terhadap layanan berbasis masyarakat, khususnya PKPR. Penelitian ini akan mengkaji penyelenggaraan PKPR di Puskesmas untuk mengetahui bagaimana PKPR di Puskesmas Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, dijalankan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional untuk memberikan gambaran penyelenggaraan PKPR di Puskesmas Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, dengan menggabungkan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mengkaji staf pemimpin PKPR, staf pelaksana PKPR, dan staf pendukung serta pengelola Puskesmas dan remaja di 12 Puskesmas yang berada di wilayah kerja Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur, yang berjumlah 48 orang. Kuesioner Standar Pelayanan Kesehatan Nasional digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa penerapan PKPR sejalan dengan standar nasional PKPR dan tingkat kepatuhan terhadap standar tersebut masih rendah di manajemen, remaja, dan jejaring. Di masa wabah Covid-19, pemberian layanan bagi remaja yang mengalami gangguan reproduksi merupakan hal yang penting sebagai upaya preventif dan promotif.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call