Abstract
<p><em>The development of entrepreneurship in transmigration areas is obstacles so that targets cannot be achieved effectively. This study aims to: (1) study the development of entrepreneurship implemented in the transmigration community; (2) reviewing the obstacles to developing entrepreneurship in transmigration areas; and (3) formulating efforts needed to increase entrepreneurship development in trans-migration areas. The study was conducted with a qualitative approach with the type of descriptive research in the Musi Rawas area. The results of the study indicate that the development of entrepreneurship has increased capabilities and is beneficial for business development, but has not effectively increased entrepreneurship and business development capabilities. In general, the constraints of developing entrepreneurship are not focused, diffusion of knowledge, and skills are not effective, have not been connected with entrepreneurship development programs in other technical sectors/ units, and there has been no change in the way of thinking in formulating business development needs.</em></p>
Highlights
This study aims to: (1) study the development of entrepreneurship implemented in the transmigration community; (2) reviewing the obstacles to developing entrepreneurship in transmigration areas; and (3) formulating efforts needed to increase entrepreneurship development in transmigration areas
Model Pengembangan Pembelajaran Petani Dalam Pengelolaan Hutan Rakyat Lestari: Kasus di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi DIY dan Wonogiri, Prov
Summary
Kata “entrepreneur” (entrepreneurship diterjemahkan menjadi kewirausahaan dalam tulisan ini, sedangkan entrepreneur diterjemahkan menjadi wirausahawan) berasal dari bahasa Perancis “entreprendre” yang berarti ”melakukan” atau ”melaksanakan.” Wirausahawan adalah seseorang yang mengorganisasikan, mengelola, dan menanggung risiko sebuah usaha. Kata “entrepreneur” (entrepreneurship diterjemahkan menjadi kewirausahaan dalam tulisan ini, sedangkan entrepreneur diterjemahkan menjadi wirausahawan) berasal dari bahasa Perancis “entreprendre” yang berarti ”melakukan” atau ”melaksanakan.”. Wirausahawan adalah seseorang yang mengorganisasikan, mengelola, dan menanggung risiko sebuah usaha. Ada pendapat lain tentang beberapa karakteristik para usahawan yang berbeda dengan yang disebutkan di atas, di antaranya adalah (Yukl, 1996): (1) pada umumnya agresif, (2) memiliki semangat kompetisi yang tinggi, (3) perilakunya cenderung mengarah pada sasaran (goal-oriented), (4) percaya dirinya besar, (5) cenderung memanfaatkan peluang (oportunis), (6) tindakantindakannya biasanya mengandalkan intuisi, (7) bertindak sesuai kondisi nyata yang dijumpai di lapangan, (8) mampu belajar dari kesalahan, dan (9) mampu memanfaatkan ketrampilan membina hubungan sosial, dan sebagainya
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have