Abstract

Indonesia has not been free from iodine deficiency, demonstrated by the increased prevalence oftotal goitre rate (TGR) from 9.8% in 1998, to 11.1% in 2003. New problem that occurs in endemic areas ofiodine deficiency is the presence of iodine excessive, one of them as the impact of universal salt iodizationprogram (USI) and iodiol supplementation in a long period of time. Both deficiency and excessive of iodinecan result in thyroid dysfunction. Impaired thyroid function is manifest broadly on biopsychosocial aspects,which is detrimental especially for childbearing women, as a determinant of survival and quality of life forfuture generations. Based on the measurement of TSH and FT4, were childbearing women who suffersubclinical hypothyroidism were 2%, subclinical hyperthyroidism were 26% and euthyroid were 76%.Biopsychosocial characteristics that can be described from hypothyroid subjects are visible goiter, puffyface, dry skin, fatigue, decreased concentration, menorrhagia, easily upset, depressed, apathetic and withdrawn.Meanwhile, the varying percentage of subjects with subclinical hyperthyroidism showed signs andsymptomsinclude a palpablegoiter,heat intolerance, exophthalmos, tiredness, pritibial edema, muscleweakness,delicated skin, poor memory,decreased concentration, menstrual disorders, decreased sexuallibido,anxiety,sleep disturbances, irritability,decreased motivation and decreased social activity.Thereforethatthe impact of thyroid dysfunction on a biopsychosocial characteristics, does not continue to secondarydiseases,efforts are needed to increase community awareness to recognize the signs and symptoms ofbiopsychosocialchanges. Therefore, the condition of iodine deficiency and excessive can be detected earlyandovercame with adequate therapy.

Highlights

  • Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius, karena berdampak sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitas sumber daya manusia

  • Sebelumnya pada Tabel 1. telah disajikan deskripsi distribusi frekuensi dari gangguan fungsi tiroid pada wanita usia produktif, dan ditemukan ada 1 subjek (2%) tergolong hipotiroid subklinis dan 13 subjek (26%) tergolong hipertiroid subklinis

  • Pada 13 subjek (26%) dengan hipertiroid subklinis (TSH < 0,4 μU/l), sebanyak 8 subjek menunjukkan kadar thyroid stimulating hormone (TSH) sangat rendah (< 0,004 μU/l)

Read more

Summary

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan populasi sasaran adalah wanita usia produktif berusia 20 – 35 tahun, yang tinggal di daerah endemis defisiensi yodium. Populasi sumber adalah wanita usia produktif berusia 20 – 35 tahun di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali dan Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Identifikasi terhadap gangguan fungsi tiroid, baik yang diakibatkan oleh defisiensi maupun ekses yodium, dilakukan dengan cara melakukan pengukuran hormon tiroid, yakni TSH dan FT4, menggunakan metode ELISA yang dilakukan di Laboratorium Patologi Klinis RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menyajikan ukuran tendency central dan distribusi frekuensi dari data hasil penelitian, baik melalui penyajian tekstual maupun tabular. Selanjutnya diulas secara menyeluruh berdasarkan teori-teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya, melalui berbagai mekanisme yang mendasari keterkaitan gangguan fungsi tiroid dan karakteristik biopsikososial

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kriteria Hipotiroid subklinis Eutiroid Hipertiroid subklinis Jumlah
Gangguan yang berkaitan dengan goiter
Karakteristik biopsikosial
KESIMPULAN DAN SARAN
Findings
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call