Abstract

Bundaran Kecil intersection is close to Tambun Bungai intersection, so vehicle must stop at each intersection because it gets red signal. To reduce delay and queue, signal coordination is required. Primary data include vehicle volume, geometric intersection and roundabout, signal timing, saturation flow, and travel time. Method used are Indonesian highway capacity manual (IHCM) 1997 and saturation flow approach method. From analysis, on roundabout, degree of saturation at weaving DA (R. T. A. Milono street - G. Obos street) reached 0.901. On signalized intersection, average delay value is > 60 sec/pcu (LOS F). Best scenario is 8th scenario with cycle time of 90 seconds and has LOS D. Based on coordination diagram obtained offset of 40 seconds and bandwidth of 13 seconds.

Highlights

  • Provinsi Kalimantan Tengah yang pembangunannya saat ini terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin pesatnya kegiatan sosial ekonomi masyarakat

  • Bundaran Kecil intersection is close to Tambun Bungai intersection

  • so vehicle must stop at each intersection because it gets red signal

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Provinsi Kalimantan Tengah yang pembangunannya saat ini terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin pesatnya kegiatan sosial ekonomi masyarakat. Simpang Bundaran Kecil adalah simpang empat bersinyal dengan bundaran yang terletak sebagai titik pertemuan arus lalu lintas dari empat kaki simpang yang merupakan jalan arteri primer (Jln. RTA Milono dan Jln. Imam Bonjol) serta jalan kolektor primer (Jln. Diponegoro dan Jln G.Obos) di Kota Palangka Raya. Dimana dilalui arus lalu lintas antar daerah dan lokasinya strategis sebagai prasarana penunjang segala aktivitas di lingkungan sekitarnya yang merupakan area perkantoran, pendidikan, pertokoan, dan pemukiman. Salah satu simpang yang lokasinya berdekatan yaitu simpang Tambun Bungai yang berjarak ± 220 meter dan dihubungkan oleh ruas jalan Diponegoro. Pada simpang yang berdekatan terkadang timbul permasalahan yaitu lamanya tundaan serta antrian kendaraan yang cukup panjang sehingga mengakibatkan kurang nyamannya pengendara yang melewati simpang tersebut. Salah satu usaha untuk mengurangi tundaan dan panjang antrian yang terjadi, yaitu dengan mengkoordinasi sinyal lampu lalu lintas pada kedua simpang tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI PENELITIAN
Arus jenuh interval metode time slice Tahapan analisis arus jenuh dengan
Membuat grafik model dasar arus jenuh rata-rata
Kinerja simpang bersinyal dengan metode pendekatan arus jenuh
Koordinasi simpang bersinyal Tahapan koordinasi sinyal antar simpang adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kinerja bundaran dengan MKJI 1997 Kinerja bundaran mengacu pada MKJI
Saran Adapun saran – saran yang disampaikan dalam kajian ini antara lain

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.