Abstract

Keterikatan tempat merupakan efek sosial psikologis yang terbentuk karena proses pemaknaan padatempat. Di daerah perkotaan, keterikatan tempat memudar diiringi dengan banyaknya pendatangyang tinggal di daerah perkotaan. Bahkan di permukiman kampung kota yang masih guyub punketerikatan tempat pada penduduknya memudar karena adanya pendatang yang memiliki keterikatantempat rendah pada tempat tinggal barunya. Namun, pada permukiman kampung kota di daerahpinggiran yang masih dihuni penduduk asli masih memiliki keterikatan tempat yang tinggi. Meskipunbegitu, keterikatan tempat pada penduduk asli pusat kota lebih tinggi dibandingkan dengan pendudukasli daerah pinggiran. Hal ini disebabkan karena tingkat ketergantungan penduduk asli daerahpinggiran terhadap lingkungannya lebih rendah. Pada penduduk asli pusat kota dengan perekonomianmenengah ke bawah memiliki keterikatan tempat yang tinggi, sedangkan pada penduduk asli pusatkota dengan perekonomian menengah ke atas cenderung ingin pindah mencari tempat tinggal yanglebih aman dan nyaman. Keamanan dan kenyamanan merupakan faktor yang paling mempengaruhiketerikatan tempat pada penduduk asli baik yang tinggal di permukiman kampung pusat kotamaupun pada penduduk asli yang tinggal di daerah pinggiran. Penelitian ini dilakukan di KelurahanGabahan yang merupakan permukiman kampung pusat kota dan Kelurahan Jabungan yangmerupakan permukiman kampung daerah pinggiran.Kata kunci: keterikatan, kampung, daerah perkotaan

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call