Abstract

<p>Secara historis pada abad 18 M carok dilakukan sebagai upaya melawan kolonialisme. Carok di simbolkan dengan cerulit sebagai perlawanan. Bagi Belanda celurit disimbolkan sebagai para jagoan. Lalu kesewenangan Belanda ingin membeli lahan seluas-luasnya dengan harga murah melalui carik rembang dengan cara licik untuk memenuhi keinginan. Keresaan ini menimbulkan ketidakadilan hingga muncul penggagalan carik rembang oleh Sakera. Selanjutnya Belanda mengutus salah satu jagoan pabrik untuk membunuh sakera, sehingga masyarakat tergerak menentang. Namun, Belanda melakukan adu domba hingga membuat citra celurit maupun Madura menjadi negatif. Sebelum melakukan Carok terdapat persyaratan khusus yang harus terpenuhi terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan mengkaji dari sisi historis pemaknaan carok di Madura pada masa kolonialisme Belanda dengan menggunakan metode historis. Tahapan metode historis diantaranya heuristik, kritik, interpretasi, historiografi. Heuristik berupa primer keterangan dari informan dan sekunder buku dan journal dengan kata kunci Madura dan carok. Tahap kritik data primer dan sekunder diseleksi secara intern untuk mengetahui kredibilitas dan autensitas sumber Pada tahap intepretasi menggunakan teori identitas budaya struart hall. Hasil penelitian ini istilah carok pertama kali dikenal dan dilakukan oleh masyarakat Madura pada masa kolonialisme Belanda. Awal mula dilakukan carok untuk menentang dan melakukan perlawanan terhadap Belanda. Pada masa sekarang carok dianggap sebagai identitas budaya masyarakat Madura.</p>

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call