Abstract

Abstrak
 Daun Cocor bebek (Kalanchoe pinnata) yang mengandung senyawa metabolit sekunder yang bermanfaat dalam bidang farmakologi. Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa golongan flavonoid pada tanaman cocor bebek. Metode ekstraksi menggunakan maserasi dengan pelarut metanol yang dilanjutkan dengan partisi menggunakan pelarut etil asetat. Identifikasi senyawa golongan flavanoid dianalisis secara kualitatif menggunakan FTIR dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dengan fasa gerak etil asetat : n-heksan dengan perbandingan 8:2, 7:3, 5:5, 3:7, dan 2:8. Hasil percobaan diperoleh dalam 600 gram daun cocor bebek segar menghasilkan ekstrak flavonoid 3 gram. Uji kualitatif menggunakan metode KLT memberikkan hasil positif adanya senyawa golongan flavonoid dalam daun cocor bebek yang ditandai bercak berwarna kuning kehijauan. Sementara kadar flavonoid di dalam ekstrak cocor bebek diperoleh 4,20 ppm.
 Kata kunci: Cocor bebek (Kalanchoe pinnata), Ekstraksi, Flavonoid, Kromatografi lapis
 tipis

Highlights

  • Cocor bebek contains secondary metabolites which are useful in the field of pharmacology

  • The experimental results obtained from 600 grams of fresh cocor bebek leaves producing

  • M., Aktivitas antibakteri senyawa flavonoid Dari kulit akar awarawar (Ficus septica Burm F)

Read more

Summary

Bahan dan Metode Tahap Preparasi

Timbang daun cocor bebek kemudian cuci hinggga bersih. Daun cocor bebek dipotong kecil-kecil dan dihaluskan. Sebanyak 600 gram daun cocor bebek halus diekstraksi menggunakan 1,5 L pelarut metanol. Jika suatu cairan ditambahkan ke dalam ekstrak yang telah dilarutkan dalam cairan lain yang tidak dapat bercampur dengan yang pertama, akan terbentuk dua lapisan. Satu komponen dari campuran akan memiliki kelarutan dalam kedua lapisan tersebut (biasanya disebut fasa) dan setelah beberapa waktu dicapai kesetimbangan konsentrasi. Pelat KLT dimasukkan ke dalam bejana kromatografi yang sebelumnya telah dijenuhkan dengan fase gerak. Analisis gugus fungsi suatu sampel dilakukan dengan membandingkan pita absorbsi yang terbentuk pada spektrum infra merah menggunakan tabel korelasi dan menggunakan spektrum senyawa pembanding (yang sudah diketahui). Standar kuersetin yang digunakan adalah 2; 4; 6; 8; 10; dan 12 ppm. Konsentrasi larutan standar kuersetin dan sampel dipipet 1 mL dan ditambahkan 1 mL AlCl3 2% dan 1 mL kalium asetat 120 mM. Berdasarkan pengukuran absorbansi, konsentrasi flavonoid dibaca dalam (μg/mL) garis kalibrasi, kemudian kandungan flavonoid dalam ekstrak dinyatakan dalam ekuivalen kuersetin (mgQE/g ekstrak)

Hasil dan Pembahasan Preparasi Sampel
Hari Ke
Uji Kualitatif Flavonoid Menggunakan Metode Kromatografi Lapis Tipis
Uji Kualitatif Flavonoid Spektrofotometri Inframerah
Kemungkinan Gugus Fungsi
Uji Kuantitatif Kadar Flavonoid Prinsip penetapan kadar flavonoid metode
Daftar Pustaka
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call