Abstract

Masalah gizi kurus dan pendek banyak tersebar di kota dan desa. Untuk mengatasi masalah gizi tersebut diperlukan dua kelompok intervensi, yaitu intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif. Intervensi gizi sensitive adalah upaya untuk mencegah dan mengurangi masalah gizi secara langsung terutama kelompok 1000 hari pertama kehidupan. Kegiatan intervensi gizi spesifik umumnya dilakukan oleh sector kesehatan berupa penyuluhan gizi, pemantauan pertumbuhan, pemberian makanan dan pengobatan penyakit. Intervensi gizi sensitive adalah upaya mencegah dan mengurangi masalah gizi secara tidak langsung dalam bentuk berbagai kegiatan pembangunan non kesehatan. Tujuan penelitian mengetahui informasi perbedaan status gizi balita sebelum dan setelah diberikan intervensi gizi spesifik dengan pendampingan gizi di Kabupaten Bandung Jawa Barat.
 Desain penelitian menggunakan quasy exsperimen pre test-post test untuk membandingkan status gizi balita sebelum dan setelah intervensi. Sampel yaitu balita kurus (Berat Badan/Tinggi Badan) dan beresiko kurus berjumlah 30. Tempat penelitian di Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan pada bulan Maret sampai September 2016.
 Data yang dikumpulkan yaitu karakteristik sampel, status gizi (berat badan/tinggi badan), pengetahuan gizi ibu, pengetahuan pemberian makan, pengetahuan perawatan anak sakit dan pengetahuan kebersihan gizi. Uji normalitas data menggunakan skewness test. Data karakteristik sampel disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dianalisis secara deskriptif. Data status gizi (berat badan/tinggi badan), pengetahuan gizi ibu, pengetahuan pemberian makan, pengetahuan perawatan anak sakit dan pengetahuan kebersihan diri dianalisis bivariate menggunakan uji statistic t dependen untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah intervensi dengan tingkat kepercayaan 95% dengan nilai P< 0,05.
 Hasil penelitian sebelum dan sesudah intervensi pendampingan gizi ada perbedaan signifikan status gizi (berat badan/tinggi badan) (P=0,001), pengetahuan gizi ibu (P=0,001), pengetahuan pemberian makan (P=0,015), dan pengetahuan kebersihan diri (P=0,000), sedangkan pengetahuan perawatan anak sakit tidak ada perbedaan (P=0,594). Hasil uji multivariat variabel pengetahuan perawatan anak sakit sebagai konfonding yang mempengaruhi status gizi balita indeks (berat badan/tinggi badan). Kegiatan pendampingan gizi harus dilaksanakan secara teratur dan kesinambungan untuk mengawal upaya perbaikan gizi agar dapat mencapai tujuan yang ditetapkan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call