Abstract

Multicultural-based education is a tiered educational process that is able to become a binder and a bridge that accommodates differences in social, ethnic, gender and religious status in multicultural societies in order to create intelligent, wise and polite personalities in dealing with diversity problems. The multicultural education paradigm is very useful for building social harmony among the diversity of ethnicity, race, religion, culture and needs among us. Considering the complexity of plurality and multiculturalism in Indonesia in terms of socio-cultural and geographical conditions that are so diverse and broad, special strategies are needed to solve these problems through various fields; social, economic, cultural and educational. In this regard, multicultural-based education has actually been integrated in the 2013 curriculum. This is reflected in being integrated in the education curriculum and learning process.

Highlights

  • Abstrak : Pendidikan berbasis Multikultural merupakan suatu proses pendidikan berjenjang yang mampu menjadi pengikat dan jembatan yang mengakomodasi perbedaan-perbedaan seperti status sosial,etnis, gender dan agama dalam masyarakat yang multikultural agar tercipta kepribadian yang cerdas, bijak dan santun dalam menghadapi masalah-masalah keberagaman

  • The multicultural education paradigm is very useful for building social harmony among the diversity

  • broad, special strategies are needed to solve these problems through various fields

Read more

Summary

PEMBAHASAN Pendidikan Multikultural

Wacana tentang pendidikan merupakan salah satu wacana yang selalu mendapat perhatian besar terutama bagi pemerhati pendidikan. Karena pengembangan kompetensi dalam suatu "kebudayaan baru" biasanya membutuhkan interaksi inisiatif dengan orang-orang yang sudah memiliki kompetensi, bahkan dapat dilihat lebih jelas bahwa uapaya-upaya untuk mendukung sekolah-sekolah yang terpisah secara etnik adalah antitesis terhadap tujuan pendidikan multikultural. Pendidikan multikultur adalah pendidikan nilai yang harus ditanamkan pada siswa sebagai calon warga negara, agar memiliki persepsi dan sikap multikulturalistik, bisa hidup berdampingan dalam keragaman watak kultur, agama dan bahasa, menghormati hak setiap warga negara tanpa membedakan etnik mayoritas atau minoritas, dan dapat bersama-sama membangun kekuatan bangsa sehingga diperhitungkan dalam percaturan global dan nation dignity yang kuat. Pendidikan multikultur melalui pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia harus dilakukan secara komprehensif, dimulai dari design perencanaan dan kurikulum melalui proses penyisipan, pengayaan dan atau penguatan terhadap berbagai kompetensi yang telah ada, mendesign proses pembelajaran yang bisa mengembangkan sikap siswa untuk bisa menghormati hak-hak orang lain, tapa membedakan latar belakang ras, agama, bahasa dan budaya. Contoh penanaman nilai multikultur antara lain tidak membeda-bedakan siswa, membentuk kelompok diskusi secara heterogen, pengambilan keputusan secara demokratis, memberi kebebasan bagi siswa dalam mengeluarkan pendapatnya atau bertanya, menghargai budaya dan bahasa dan lain-lain

Dengan demikian pendidikan multikultur harus direncanakan dalam
DAFTAR PUSTAKA
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call