Abstract

In Christianity, incarnation marks the culmination of the manifestation of God’s love in the world. Through the historical presence of Jesus Christ in the world, salvation is made possible. The salvation of human beings not only addresses worldly issues, but also restores their inner dignity as God’s creation. The Christian doctrine of incarnation gives hope to those who are in the situation of oppression, suffering, and injustice. The presence of Jesus Christ through the incarnation realises God’s love in defending, saving, liberating, and elevating human dignity. This article sees incarnation as an event in which God’s act of love is experienced by human beings. This event needs to be echoed by the Church today in its mission to proclaim the Kingdom of God. The event of incarnation brings the image of the Church as God’s people who are liberated while still in pilgrimage on earth.

Highlights

  • Perwujudan Tindakan Inkarnatoris Allah dalam Kitab SuciJejak-jejak tindakan inkarnatoris Allah dapat ditemukan dalam Kitab Suci, baik itu di Perjanjian Lama maupun dalam kitab Perjanjian Baru

  • In Christianity, incarnation marks the culmination of the manifestation of God’s love in the world

  • Seperti dikatakan Edward Schillebeeckx, “The church is the visible shape of salvation, the sign filled with the reality it signifies.”[49]

Read more

Summary

Perwujudan Tindakan Inkarnatoris Allah dalam Kitab Suci

Jejak-jejak tindakan inkarnatoris Allah dapat ditemukan dalam Kitab Suci, baik itu di Perjanjian Lama maupun dalam kitab Perjanjian Baru. Tiga janji khusus Allah kepada Abraham dapat dikenali sebagai bagian dari proses tindakan inkarnatoris Allah: (1) janji keturunannya yang akan mewarisi tanah perjanjian, (2) janji bahwa mereka akan menjadi bangsa besar, dan (3) janji bahwa bangsa-bangsa akan mendapat berkat karena keturunannya (Kej. 11:28-23; 12:1-9). Mereka adalah tokoh-tokoh yang ikut menentukan sejarah kehidupan.[16] Kehadiran tokoh-tokoh yang menjadi rekan Allah dalam Perjanjian Lama ini, baik itu para raja maupun para nabi, bertujuan untuk mewujudkan keadilan.[17]. Seperti dikatakan Mangunhardjana, Kerajaan Allah adalah “Kerajaan yang berpedoman pada kebenaran dan kehidupan, kerajaan yang memancarkan kesucian dan rahmat, kerajaan yang berlimpah keadilan, cinta kasih, dan perdamaian.”[20] Visi utama kehadiran Yesus ini terwujud dalam berbagai tindakan pewartaan dan pelayanan-Nya. Perwujudan kehadiran Kerajaan Allah bisa dilihat dalam bentuk tindakan-tindakan penyelamatan yang dilakukan Yesus, baik yang bersifat fisik, psikis, maupun secara spiritual. Paulus ‘ditangkap’ Kristus melalui peristiwa di perjalanan menuju Damsyik, dan ia berubah haluan menjadi pejuang keselamatan bagi banyak bangsa

Tindakan Inkarnatoris Allah dalam terang Dokumen Gereja
Relevansi Perwujudan Tindakan Inkarnatoris Allah di Masa Kini
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call