Improving Creative Thinking Skills of Junior High School Students through a Project-Based Learning Model of Cassava Peel Waste Processing

Abstract

Creative thinking skills have an important role to face the challenges of the 21st century. This study aims to improve the creative thinking skills of junior high school students through a project-based learning model for processing cassava peel waste. This research method is quasi-experimental, non-equivalent pre-test-post-test control group design. The sample in this study was class VII students of SMPN 1 Purbolinggo, who were determined using a purposive sampling technique. The number of students in the control and the experimental classes was 32 people each. The instruments in this research are the Creative Thinking Skills Test and Performance Assessment. The results showed that the average N-gain for creative thinking skills in the experimental class was in the medium category (0.58), while on the control class, it was in the low category (0.29). Cohen's d coefficients for each indicator of creative thinking skills fluency, flexibility, originality, and elaboration; were 0.62, 0.58, 0.72, and 0.72, respectively, all in the medium category. However, Cohen's d coefficient effect size for the average N-gain overall creative thinking skills is 2.40, belonging to the very large category. Based on these results, it can conclude that the project-based learning model is effective with a very large effect on improving students' creative thinking skills. Keywords: creative thinking skills, project-based learning models, cassava peel waste. Abstrak: Keterampilan berpikir kreatif adalah penting untuk menghadapi tantangan Abad 21. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa SMP melalui model pembelajaran berbasis proyek pengolahan limbah kulit singkong. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain the matching only pretest-posttest control group. Sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VII SMPN 1 Purbolinggo. Penentuan sampel menggunakan teknik puposive sampling. Jumlah siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen masing-masing sebanyak 32 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah Tes Keterampilan Berpikir Kreatif dan Instrumen Asesmen Kinerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata N-gain keterampilan berpikir kreatif pada kelas eksperimen berada pada kategori sedang (0,58), sedangkan pada kelas kontrol berada pada kategori rendah (0,29). Koefisien d Cohen untuk masing-masing indikator keterampilan berpikir kreatif kelancaran, keluwesan, orisinalitas, dan elaborasi; berturut-turut adalah 0,62, 0,58, 0,72, dan 0,72 yang semuanya termasuk dalam kategori sedang. Namun, ukuran efek koefisien d Cohen untuk rata-rata N-gain keterampilan berpikir kreatif secara keseluruhan adalah 2,40, termasuk dalam kategori sangat besar. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek efektif dengan pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa. Hal ini menggambarkan bahwa pengaruh yang sangat besar dari penerapan model pembelajaran berbasis proyek pengolahan limbah kulit singkong adalah pada sinergi keseluruhan indikator kemampuan berpikir kreatif, bukan pada bagian-bagian yang terpisah-pisah. Kata kunci: keterampilan berpikir kreatif, pembelajaran berbasis proyek, limbah kulit singkong. DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jpmipa/v23i4.pp1850-1861