Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pelaksanaan merdeka belajar-kampus mengajar. Variabel dalam penelitian ini adalah pelaksanaan merdeka belajar-kampus mengajar. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Kampus Mengajar angkatan 3, 4, dan 5 dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan deskriptif kualitatif dengan pendekatan teknik analisis konten. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pendaftaran Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan terdapat dua jenis persyaratan pendaftaran yaitu syarat umum dan syarat berkas. Namun pada pendaftaran angkatan ke 5 terdapat syarat dokumen tambahan yaitu mahasiswa wajib memiliki surat persetujuan dari dosen pembimbing akademik untuk pengkonversian mata kuliah. Adapun kendala yang sering dihadapi selama melaksanakan pendaftaran Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan ialah website yang tidak dapat diakses. (2) Pembekalan Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan diberikan kepada mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya sebelum melaksanakan proses penugasan. (3) Pelaksanaan Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan terkandung tugas yang harus dilaksanakan oleh dosen pembimbing lapangan dan guru pamong selama mahasiswa melaksanakan penugasan, terdapat juga ide-ide kreatif yang dilaksanakan mahasiswa selama masa penugasan yang dituangkan dalam program kerja yang mereka kerjakan di sekolah penugasan. (4) Pelaporan hasil kegiatan terdapat jenis dan fungsi laporan kegiatan yang harus dikerjakan oleh mahasiswa. Terdapat juga kendala yang sering dihadapi selama proses pengunggahan laporan kegiatan Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan ialah laman SIM MBKM UNM yang tidak dapat diakses dan error. (5) Penghargaan Asistensi Mengajar di Satuan Pendidikan diperoleh persyaratan pengkonversian mata kuliah dan kendala yang di hadapi mahasiswa selama melaksanakan konversi mata kuliah. Adapun kendala yang sering dihadapi mahasiswa selama melaksanakan pengkonversian mata kuliah yaitu kurangnya informasi dari pihak program studi terkait konversi mata kuliah. Adapun pelaksanaan asistensi mengajar di satuan pendidikan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dirasakan adanya factor-faktor pendukung dan penghambat selama kegiatan asistensi mengajar di satuan pendidikan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call