Abstract

This study was a pre-experimental study through one group pretest-posttest design. The objective of the study was to see whether there was an increase in generic science skills of students with problem-based learning model in the group activities. The subjects were the chemistry students of 2nd semester in Teacher Training and Education Faculty of Unsyiah. The data collection was conducted by using the instruments such as group activity and multiple choice of generic science skill. The data of group activities was processed from the observation scores while the pretest and posttest were processed by using the average of N-Gain. Based on the data analysis, there were significant differences in the pretest and posttest results KGS after the application of PBL teaching model. Referring to the N-Gain, an increase of KGS occured in all indicators. The highest increase was found in indirect observation while the lowest in logic inference. In indirect observation and cause-effect law, the consistent logic framework gained an increase in the medium category.

Highlights

  • Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) baru muncul pada akhir abad ke-20, tepatnya dipopulerkan oleh Barrows dan Tamblyn pada tahun 1980.1 PBM adalah suatu model yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi mahasiswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.2 Keterampilan pemecahan masalah, pemikiran kritis dan pengembangan pembelajaran sangat diperlukan bagi mahasiswa untuk menghadapi masa depan yang nyata sesuai dengan masalah yang terdapat di lingkungan belajar maupun lapangan pekerjaan dan kemudian mampu menghasilkan solusi yang tepat untuk masalah tersebut

  • This study was a pre-experimental study through one group pretest-posttest design

  • whether there was an increase in generic science skills of students

Read more

Summary

Introduction

Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) baru muncul pada akhir abad ke-20, tepatnya dipopulerkan oleh Barrows dan Tamblyn pada tahun 1980.1 PBM adalah suatu model yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi mahasiswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.2 Keterampilan pemecahan masalah, pemikiran kritis dan pengembangan pembelajaran sangat diperlukan bagi mahasiswa untuk menghadapi masa depan yang nyata sesuai dengan masalah yang terdapat di lingkungan belajar maupun lapangan pekerjaan dan kemudian mampu menghasilkan solusi yang tepat untuk masalah tersebut. Hasil yang berbeda didapatkan pada indikator kerangka logika taat asas dimana terjadi peningkatan dari 39,41 menjadi 58,46 dengan N-gain 31,43% dan termasuk kategori sedang.

Objectives
Results
Conclusion
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call