Abstract

Pilot agent memungkinkan objek pesawat di dalam sebuah simulator pengendali lalu lintas udara memiliki tingkah laku (behaviour). Pilot agent dalam simulator ini dirancang untuk dapat merespon gejala cuaca yang diberikan oleh administrator atau instruktur sebelum simulator dijalankan. Respon pilot agent terhadap cuaca buruk kemudian ditampilkan sebagai suatu permasalahan yang harus diatasi oleh pengguna simulator. Gejala cuaca buruk yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah wet microburst. Pilot dalam dunia nyata memperkirakan kemungkinan munculnya wet microburst dengan memperhatikan visualisasi cuaca di sekitarnya dan laporan cuaca yang diterima. Parameter gejala wet microburst yang digunakan dibatasi pada parameter intensitas hujan dan perbedaan suhu udara dengan titik embun (dew point spread). Respon pilot agent dibangun menggunakan metode penalaran Fuzzy Reasoning. Hasil reasoning yang dihasilkan dalam penelitian ini selanjutnya dibandingkan dengan hasil reasoning MATLAB untuk mengetahui apakah algoritma yang dihasilkan berjalan dengan baik. Dari hasil perbandingan menunjukkan reasoning yang dihasilkan dalam penelitian ini berjalan dengan baik.

Highlights

  • Pilot in real world predict the probability of microburst by pay an attention to the visualization of the weather around and from the weather report

  • The pilot behaviour in predicting and dealing with the microburst probabilities is simulated in this research

  • This research design and apply a reasoning system for the pilot agent in microburst prediction, in air traffic control simulator environment which is developed by the ATC Simulator Team

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Simulator pengendali lalu lintas udara merupakan perangkat lunak yang mensimulasikan kondisi lalu lintas udara, dimulai dari pesawat pada kondisi preflight hingga landing. Simulator pengendali lalu lintas udara yang dibangun oleh Tim ATC Simulator menerapkan pilot agent sebagai pengendali objek pesawat dari dalam sistem. Pilot agent menggantikan fungsi dari pseudo pilot, termasuk menghasilkan suatu permasalahan untuk diselesaikan oleh pengguna simulator pengendali lalu lintas udara. Perubahan perilaku ini dapat mengganggu objek lain dan lalu lintas itu sendiri. Permintaan perubahan rute ini harus ditanggapi oleh pengguna simulator dengan mempertimbangkan kondisi lalu lintas pada saat itu. Contoh simulator pengendali lalu lintas udara yang menggunakan pilot agent adalah Air Traffic Management Simulation System (ATMSS). ATMSS merupakan simulator pengendali lalu lintas udara yang mengimplementasikan dMARS intelligent agent sebagai pilot agent [1]. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode reasoning yang lain, yaitu fuzzy reasoning untuk mengembangkan pilot agent dalam simulator pengendali lalu lintas udara. Penelitian ini mensimulasikan perilaku pilot dalam memprediksi terjadinya microburst dan dalam merespon kemungkinan microburst untuk diterapkan pada pilot agent

METODOLOGI
Fuzzifikasi
Inferensi
Defuzzifikasi
Kebutuhan Fungsional Sistem
Fuzzifikasi Gejala Cuaca
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Kesimpulan
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call