Abstract

Moral Education is the key to the success of education as a whole, both in the household, school, and community. During this time, a child is often only equipped with religious knowledge in the form of cognitive, while the inculcation of the foundations of faith is merely a slogan, an expression without reality. As a result, children have a lot of knowledge and intelligent brains, but have behaviors that are not in accordance with their knowledge. For this reason, the teachings of Islam should not be used as objects that are only studied and understood and memorized. However, the teachings of Islam must be subject to be understood, memorized and practiced. In fact, the tendency of teenagers today is to prioritize materialist and hedonic orientations, so that they are morally and spiritually poor. Thus the morality possessed is not an Islamic personality but an instant personality that he gets from the guidance of a misleading spectacle. To realize this expectation, there must be a local curriculum based on Akhak.

Highlights

  • Pendidikan Akhlak adalah kunci keberhasilan pendidikan secara keseluruhan, baik dalam rumah tangga, sekolah, maupun masyarakat

  • Moral Education is the key to the success of education as a whole, both in the household, school, and community

  • A child is often only equipped with religious knowledge in the form of cognitive, while the inculcation of the foundations of faith is merely a slogan, an expression without reality

Read more

Summary

Dasar Birokratis

Sebagai Bupati paling tidak memiliki jabatan ganda, selain jabatan politis juga jabatan birokratis. 15 Hal ini diungkapkan oleh Bupati Bangka Tengah secara tersirat, beliau mengatakan bahwa pembinaan moral yang baik adalah dengan cara pembiasaan, karena pendidikan moral atau karakter akan bisa diwujudkan dengan cara dibiasakan. 17 Pendapat Bupati tersebut, senada dengan yang diungkkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Nasional, Bangka Tengah, Drs.Sugiyanto, faktor yang melatarbelakangi mengapa harus diadakan tambahan jam untuk pembinaan moral di Bangka Tengah ini karena pergaulan bebas sudah mulai menjadi virus yang sangat membahayakan bagi anak-anak remaja. Kata beliau “ kalau melihat dua kasus amoral ini (video porno dan perbuatan mesum di kontrakan namang) ternyata moral anak bangsa sedang menurun, padahal di Kabupaten Bangka Tengah sudah dilakukan pendidikan karakter dan ngaji untuk meminimalisir perbuatan amoral”[19] Untuk itu, pendidikan karakter yang diadakan di sekolah harus dirancang dengan baik, serta harus ada kerjasama antara sekolah, orang tua dan masyarakat. Dengan demikian jelaslah bahwa moral siswa jika tidak segera diantisipasi maka ke depan generasi muda Babel bisa berbahaya

Faktor Minimnya Alokasi Waktu untuk Pendidikan Agama
Faktor Budaya Melayu yang Mulai Dikesampingkan
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call