Abstract

This study aims to identify the language proficiency level of primary English language teachers’ (PELTs) productive skills (speaking and writing) analyzed using the Common European Framework of References (CEFR) and Kurikulum Merdeka. As a foreign language in Indonesia, English language proficiency among PELTs is crucial to determine the success of the learning process in a classroom. Furthermore, PELTs should also possess adequate language proficiency to communicate effectively with students in any situation. However, several local context studies show the low language proficiency level possessed by PELTs. The low proficiency level was mostly gained through general English tests, for example TOEFL, which focuses on teachers’ receptive skills (listening and reading) and structure. A qualitative approach and case study research design were employed in this study. It was identified that the majority of teachers’ productive skills proficiency level is categorized into the B1/B2 level of CEFR. Additionally, the mixed level of proficiency among PELTs is still apparent which can create issues regarding primary-students’ language development and the standard of proficiency level that PELTs should be. Therefore, by involving subject teachers' communities and the government, a standard of language proficiency for PELTs should be developed.Mengidentifikasi tingkat kemahiran keterampilan produktif guru Bahasa Inggris tingkat dasar dari Kurikulum Merdeka dan CEFRPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kemahiran berbahasa guru Bahasa Inggris tingkat dasar di bidang keterampilan produktif (berbicara dan menulis) yang dianalisis menggunakan Common European Framework of References (CEFR) dan Kurikulum Merdeka. Sebagai bahasa asing di Indonesia, kemahiran berbahasa Inggris di antara guru Bahasa Inggris tingkat dasar sangat penting untuk menentukan keberhasilan dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, guru Bahasa Inggris tingkat dasar juga harus memiliki kemahiran berbahasa yang cukup untuk berkomunikasi secara efektif dengan siswa di berbagai situasi. Namun, beberapa studi berkonteks lokal menunjukkan rendahnya tingkat kemahiran berbahasa oleh guru bahasa Inggris tingkat dasar. Tingkat kemahiran yang rendah mayoritas diketahui dari uji bahasa Inggris umum seperti TOEFL yang fokus pada kemampuan reseptif guru (menyimak dan membaca) dan struktur. Pendekatan kualitatif dan desain penelitian studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Ditemukan bahwa mayoritas tingkat ke­mahiran keterampilan produktif berbahasa Inggris guru Bahasa Inggris tingkat dasar dikategorikan ke dalam tingkat B1/B2 menurut CEFR. Selain itu, beragamnya tingkat kemahiran berbahasa Inggris guru tingkat dasar masih kentara sehingga dapat mengakibatkan masalah pada perkembangan berbahasa siswa tingkat dasar dan pengukuran standar tingkat kemahiran berbahasa guru Bahasa Inggris tingkat dasar. Oleh karena itu, dengan melibatkan komunitas guru dan pemerintah, sebuah standar untuk tingkat kemahiran guru bahasa Inggris tingkat dasar harus dikembangkan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call