Abstract

Keragaman budaya memang pada dasarnya amat menarik untuk dibahas dan dipahami lebih dalam. Tidak hanya dapat dilihat melalui peninggalan-peninggalan yang bersejarah, beragam kebudayaan juga kini dapat dikreasikan menjadi sebuah film yang disaksikan oleh banyak orang. Bidadari Mencari Sayap merupakan salah satu film yang ditayangkan pada side streams platform yakni Disney+. Film Bidadari Mencari Sayap yang resmi tayang pada 02 Oktober 2020 memiliki kisah pernikahan yang amat kompleks. Film ini mengisahkan kisah rumah tangga yang terjadi antara pasangan suami istri muslim dan Tionghoa Mualaf. Menggunakan Metode Kualitatif dan paradigma intrepretatif. Dalam menganalisis film Bidadari Mencari Sayap peneliti akan menggunakan relational maintenance dari Laura Stanford dan juga Canary yang memiliki sebanyak sepuluh elemen dalam menjaga hubungan yaitu positivity, openness, assurances, sharing task, social network, join activities, mediated communication, avoidance, antisocial dan humor dielaborasikan dengan grand syntagmatic dari Semiotika Christian Metz yaitu autonomous shot, the parallel syntagm, the bracketing syntagm, the descriptive syntagm, the alternating syntagm, the scene, the episodic sequence, ordinary sequence. Hasil dari penelitian yang dilakukan ini mendapati bahwa dalam film Bidadari Mencari Sayap menerapkan sebanyak delapan dari sepuluh elemen relational maintenance theories yang menghasilkan sebanyak empat sintagma dan juga sebanyak tiga autonomous shot dengan tipe yang beragam yakni subjective insert, explanatory insert dan juga displaced diegetic.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.